Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD di Kediri Diduga Cabuli Sejumlah Siswi, Kadis Pendidikan: Ada 7 Korban

Kompas.com - 20/07/2022, 17:34 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Seorang oknum guru sekolah dasar di Kota Kediri, Jawa Timur, diduga mencabuli sejumlah siswinya.

Guru berinisial IM (57) itu diduga melakukan pencabulan di salah satu ruangan sekolah pada Mei 2022.

Peristiwa itu terungkap setelah adanya laporan dari orangtua korban ke Dinas Pendidikan Kota Kediri. Akibat perbuatannya, oknum guru yang sudah mendekati pensiun itu kini dipindahkan dari tugasnya sebagai guru kelas.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto tidak menampik adanya kasus dugaan pencabulan tersebut. Dinas Pendidikan Kota Kediri telah menindaklanjuti kasus itu.

"Ada tujuh (korban)," ungkap Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Menurut Siswanto, oknum guru itu telah dipindahkan ke lingkungan Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Baca juga: Paman di Kediri Cabuli Keponakan, Terungkap Setelah Korban Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas

Tindakan itu diambil berdasarkan permintaan orangtua korban dalam pertemuan membahas kasus tersebut.

"Hasilnya (rapat), yang penting guru harus segera dipindahkan," lanjutnya.

Kini, guru tersebut sedang diperiksa Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah.

"Sekarang sudah ditangani tim inspektorat," lanjutnya.

Siswanto berharap kasus ini merupakan yang terakhir sehingga meminta pihak sekolah dan pengawas sekolah meningkatkan kewaspadaan.

Sekolah, kata Siswanto, harus proaktif. Pihak sekolah diminta mengawasi guru yang memanggil siswa di ruang tertutup.

"Biar tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan," jelas Siswanto.

 

Meski kasus itu telah ditindaklanjuti di Dinas Pendidikan Kota Kediri, polisi belum menerima laporan terkait kasus dugaan pencabulan itu.

"Belum ada (laporan)," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota AKP Tomy Prambana dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (20/7/2022) siang.

Koordinator Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri Heri Nurdianto mendorong para orangtua korban membawa masalah ini ke ranah hukum.

Orangtua korban, kata Heri, bisa menggandeng YLPA atau Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di tiap kelurahan.

"Kita sangat berharap orang tua korban meski dalam tanda kutip sudah didamaikan komite (sekolah) agar tetap bisa melapor ke polisi. Agar ada efek jera sekaligus biar tidak ada lagi korban-korban berikutnya," ujar Heri Nurdianto kepada Kompas.com.

Terkait pendampingan psikologis korban, Nurdianto mengaku telah menggandeng laboratorium forensik psikologis IAIN Kediri dan RSUD Kota Kediri.

Baca juga: Seorang Pelajar di Kediri Nekat Jadi Kurir Sabu, Dapat Upah Rp 300.000

Heri juga mendorong Polres Kediri Kota untuk proaktif mengusut kasus ini, apalagi kasusnya bukan merupakan delik aduan.

"Karena ini bukan delik aduan yang harus menunggu adanya laporan korban," ujar aktivis yang mengaku sudah sejak awal mengawal kasus ini.

Heri menegaskan, harus ada penindakan tegas dalam kasus kekerasan seksual. Tidak seharusnya ada penyelesaian dengan perdamaian, diselesaikan secara kekeluargaan, maupun penyelesaian melalui restorative justice.

Apalagi, kata Heri, pelaku adalah seorang guru yang sepantasnya menjadi teladan dan panutan siswa.

"Komite dan kepala sekolah harusnya melaporkannya kepada hukum bukan malah mendamaikan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com