Murakib kemudian memanggil kedua anak Sura, Abdul Muni dan Syafiuddin. Keduanya langsung menuju rumah Murakib. Saat tiba di rumah Murakib, Sura sudah meninggal.
"Saya periksa denyut nadinya sudah tidak ada," terang Abdul Muni.
Abdul Muni memeriksa barang-barang milik ibunya. Tiga cincin emas di jarinya hilang. Kalung emas juga hilang. Uang di kantong celananya ikut raib.
"Emasnya sekitar 15 gram. Uangnya sekitar Rp 3.000.000," ungkap Abdul Muni.
Menurut Murakib, Sura diduga jadi korban pencurian dengan kekerasan. Bahkan sudah diincar sebelumnya oleh pelaku.
Baca juga: Pemkab Pamekasan Diganjar Kartu Kuning soal Pelayanan Publik, Ini Kata Wabup Fattah
Setiap malam, Sura menginap di rumah tetangganya, Juhara (65). Sebelum Subuh, Sura pulang ke rumahnya yang jaraknya sekitar 150 meter untuk salat Subuh berjemaah di masjid sebelah utara rumahnya.
"Tadi malam sebelum Subuh saat pulang dari rumah tetangganya, Sura dirampok. Senternya terjatuh di jalan depan rumah Juhara, sandal dan sarungnya tercecer di luar pagar penggilingan kayu, orangnya terkapar di dalam penggilingan kayu," ungkap Murakib.
Murakib sendiri saat hendak menolong Sura, sudah tidak melihat orang lain di lokasi kejadian.
"Kemungkinan pelakunya sudah kabur setelah mengambil barang-barang korban," tandasnya.
Baca juga: Harga Daging Sapi Terjangkit PMK di Pamekasan Dijual Rp 40.000 Per Kilogram
Kepala Sub Bagian Humas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Nining Dyah Puspitasari saat dikonfirmasi menjelaskan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan. Korban sudah divisum dan peristiwa ini merupakan pencurian dengan kekerasan," kata Nining.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.