Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Menyisir 12 Titik di Sekolah SPI, Ada Dugaan Eksploitasi Ekonomi Anak

Kompas.com - 13/07/2022, 17:14 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur melalui Tim Identifikasi Ditreskrimum melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) pada Rabu (13/7/2022).

Petugas memeriksa 12 titik lokasi di sekolah tersebut.

Baca juga: Setelah Dugaan Pelecehan Seksual, JE Diduga Eksploitasi Ekonomi Sekolah SPI

Sebanyak dua orang saksi terduga korban berinisial OL dan WY, beserta kuasa hukum dari pihak terduga korban dan terlapor juga dihadirkan dalam kegiatan itu.

Dua saksi korban yang dihadirkan yakni satu perempuan dan satu laki-laki.

Titik-titik yang diperiksa terkait adanya dugaan eksploitasi ekonomi, menyesuaikan dengan keterangan saksi korban.

Baca juga: Dugaan Eksploitasi Ekonomi, Polda Jatim Datangi Sekolah SPI untuk Olah TKP

Keterangan yang ada juga telah diverifikasi dengan didampingi oleh Ketua Yayasan SPI.

"Yang pertama kita periksa dimana tempat-tempat eksploitasi ekonomi pertama kali, dari situ kita runtut, terus di mana tempat penjualannya, kemudian tempat lain terkait kasus ini, tempat unit-unit usaha yang menjadi tempat eksploitasi ekonomi," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat diwawancarai pada Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Alasan Sakit Gula hingga Tak Kabur, Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah SPI Ajukan Penangguhan Penahanan

Polda Jatim melalui Tim Identifikasi Ditreskrimum akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) pada Rabu (13/7/2022).Humas Polda Jatim Polda Jatim melalui Tim Identifikasi Ditreskrimum akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) pada Rabu (13/7/2022).
Selain itu, juga ada beberapa dokumen yang ditemukan berkaitan dengan nama-nama siswa di tahun 2008 sampai 2010.

"Lain-lain secara teknis sebagai bukti dalam proses penyelidikan dan penyidikan," kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.

Tempat-tempat yang ditinjau, yakni seperti tempat proses produksi makanan ringan dan tempat pemasaran. Juga ada beberapa wahana yang menjadi tempat kunjungan tamu.

"Kemudian beberapa pelajar ini dia digunakan untuk dipekerjakan di lokasi itu," katanya.

Baca juga: Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah SPI Ajukan Penangguhan Penahanan, Ini Kata Pengadilan

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan beberapa klarifikasi pemeriksaan dalam tahap penyelidikan.

Ada delapan rencana yang akan dilakukan berkaitan dengan klarifikasi di Polda Jatim dari pihak SPI selanjutnya.

Pihaknya juga memfasilitasi hotline untuk pelaporan terkait kasus tersebut. Nomor dari Ditreskrimum Polda Jatim yang bisa dihubungi yakni 0895343777548. Kemudian juga ada nomor dari Polres Batu yaitu 082328031328.

Baca juga: Setelah 19 Kali Sidang, Mengapa JE Pelaku Kekerasan Seksual di SMA SPI Baru Ditahan?

"Barangkali masih ada pihak-pihak yang dirugikan nanti bisa menghubungi hotline tersebut, adanya hotline juga untuk mempercepat proses hukum yang ada karena kita mendengar informasi banyak korban yang asalnya dari wilayah Batu dan Malang sekitarnya," katanya.

Sebelumnya, olah TKP dilakukan untuk menindaklanjuti adanya dugaan perkara eksploitasi ekonomi. Polda Jatim telah menerima limpahan perkara berupa laporan polisi dari Polda Bali.

"Jadi pagi ini (13/7/2022), kami bersama Pak Direktur Reskrimum Polda Jawa Timur beliau sendiri yang melakukan pelaksanaan olah TKP siang ini, mudah mudahan dengan olah TKP ini masalah menjadi terang seperti apa kasus yang sebenarnya," kata Dirmanto.

Baca juga: JE, Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah SPI, Juga Berstatus Tersangka Eksploitasi Anak

Kegiatan eksploitasi ekonomi yang dimaksud diduga Julianto mempekerjakan anak di bawah umur di sekolah tersebut. Dugaan korban dalam perkara tersebut ada enam orang.

Kegiatan eksploitasi ekonomi diduga dilakukan oleh pendiri sekolah SPI yakni Julianto Eka Putra. Dalam kasus tersebut, Julianto masih berstatus sebagai terlapor.

"Dalam hal ini statusnya masih terlapor yang nanti kita olah TKP, kemudian kita gelarkan sehingga nanti bisa disimpulkan terkait dengan status dari JE (Julianto Eka) ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com