LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebutkan, ada konflik sosial yang terjadi antara warga dengan perusahaan tambang pasir CV Duta Pasir Semeru.
Konflik itu berujung munculnya dugaan-dugaan yang ditujukan pada perusahaan tambang.
Padahal, menurut Thoriq, perusahaan itu telah melakukan aktivitasnya secara prosedural.
"Masalahnya bukan hanya soal pertambangan pasir, ada disparitas, kesombongan sosial, antartokoh jadi pihak yang saling tidak meredakan suasana, kompleks sekali," kata Thoriq di Lumajang, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Warganya Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Presiden, Bupati Lumajang: Mau Ketemu Siapa Saja Silakan
Kompleksnya masalah yang terjadi membuat pemerintah harus menilai dengan teliti saat akan mengambil sebuah kebijakan.
Menurutnya, salah mengambil langkah bisa jadi justru menimbulkan konflik baru.
Seperti dugaan pencemaran lingkungan yang muncul di kalangan warga.
"Kalau pencemaran lingkungan, kita tidak bisa punya bukti dalam putusan, kita hanya punya dasar dalam analisis amdal, voninya di pengadilan, jika sudah ada bukti di pengadilan saya bisa rekomendasi pencabutan izin," kata dia.
Thoriq meminta warga yang menuntut untuk melakukan kajian lebih mendalam agar argumentasi yang disampaikan kuat.
Jika perlu melibatkan para akademisi yang memang ahli dalam bidang tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.