LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq meragukan argumentasi warganya yang menyebut bahwa dampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada awal Desember 2021 diperparah oleh aktivitas tambang.
Thoriq menyebut, material vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Semeru sangat banyak sehingga menyebabkan permukiman warga di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tertimbun.
"Argumentasi mereka kan begini, ada tumpukan pasir atau talut sehingga aliran sungai mengarah ke permukiman. Berapa jumlah talutnya, berapa hambatannya, berapa kecepatan pasir yang datang, berapa luas sungai itu kan bisa dihitung secara rata-rata akademis. Kalau adanya talut itu secara hitungan rata-rata akademis betul-betul bisa dipertanggungjawabkan bahwa itu jadi penyebab bencana, nah itu baru bisa dipertaruhkan data itu," kata Thoriq di Kantor Bupati Lumajang, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Warganya Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Presiden, Bupati Lumajang: Mau Ketemu Siapa Saja Silakan
Thoriq menjelaskan, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), material vulkanik yang keluar dari kawah Semeru saat erupsi pada awal Desember 2021 sebanyak 64 juta kubik. Jumlah itu masih ditambah dengan adanya sisa material akibat erupsi dan banjir lahar dingin yang terjadi setahun sebelumnya.
Menurutnya, adanya tanggul yang dianggap warga sebagai hambatan aliran sungai tidak sebanding dengan banyaknya material yang turun dan juga kecepatan laju material.
Selain itu, Thoriq juga menyebut, Jembatan Gladak Perak yang diperkirakan Kementerian PUPR akan kuat hingga 100 tahun lebih, nyatanya hancur saat diterjang material Semeru.
Padahal, secara konstruksi, bangunan diperkirakan tahan terhadap bencana.
"Berikutnya, Gladak Perak yang sebegitu kokohnya, yang dibangun baru beberapa puluh tahun ini, padahal diperkirakan kuat hingga 100 tahun itu jebol dengan cepatnya material Semeru yang turun. Apakah itu sebanding dengan argumentasi human error," tambahnya.
Lebih lanjut, Thoriq menilai dugaan human error yang disematkan beberapa warga Sumberwuluh terhadap aktivitas pertambangan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.