Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Andini, Siswi SD yang Bawa Setengah Karung Uang Koin untuk Beli Motor, Yatim sejak Lahir dan Menabung Tiap Hari

Kompas.com - 29/06/2022, 09:42 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Tangan cekatan Atjadsiah Karifha Andini (11), terlihat sibuk memasukkan es ke dalam plastik yang berisi sirup.

Es-es tersebut adalah pesanan sejumlah teman sebayanya di warung sederhana rumahnya di Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur.

Meski masih duduk di kelas V SDN Jonggrang I, Andini panggilan akrabnya, sudah terbiasa berjualan es sirup serta makanan kecil lainnya seperti cireng, sosis goreng dan tempura di warung mungil di teras rumahnya.

Baca juga: Terima 2.500 Dosis Vaksin PMK, Bupati Magetan: Masih Kurang...

Berjualan sejak kecil

Ibunda Andini, Partini mengaku, kebiasaan menjual makanan ringan dan es dilakukan Andini setelah putrinya tersebut mempunyai keinginan menempuh pendidikan di Pesantren Al Fatah Temboro saat kelas 2 SD.

"Sejak kelas 3 dia sudah jualan sendiri. Buka warungnya kalau sudah pulang sekolah sampai sore, kalau saya sibuk membuat rengginang di dapur,” ujar ibunda Andini, Partini, Selasa (28/06/2022).

Jarak rumah dengan pesantren yang cukup jauh membuat Andini mempunyai keinginan yang kuat untuk membeli sepeda motor sendiri.

Lebih-lebih, ibunya hanyalah bekerja sebagai pembuat rengginang, kerupuk yang terbuat dari beras ketan.

“Pas liburan di rumah neneknya yang tak jauh dari pesantren di sering melihat santri belajar di sana, jadi dia pingin mondok juga. Tapi jarak rumah dengan pesantren ada 10 kiloan,” imbuhnya.

Baca juga: Sapi Perah di Magetan Bakal Diprioritaskan Dapat Vaksin PMK, Ini Alasannya...

Menabung dua tahun beli motor

Partini mengaku hanya bisa membimbing keinginan putrinya untuk mewujudkan cita-citanya dengan cara menabung.

Setiap hari Andini menyisihkan uang hasil berjualan es dan tempura.

Uang yang ditabung adalah uang dari sisa pembelian bahan untuk cireng dan tempura yang akan dijual keesokan harinya.

“Yang ditabung itu uang sisa pembelian belanja untuk modal berjualan besok, kadang Rp 10 ribu kadang lebih,” katanya.

Baca juga: Sapi Perah di Magetan Bakal Diprioritaskan Dapat Vaksin PMK, Ini Alasannya...

 

Ilustrasi uang koin.Unsplash/Jonathan Brinkhorst Ilustrasi uang koin.
Setengah karung uang koin

Dari dua tahun berjualan dan menabung, Andini akhirnya bisa memberli motor matic Honda Beat seharga Rp 19,6 juta.

Dari harga motor Rp 19 juta tersebut, Andini membayar dengan uang receh koin sebanyak Rp 2 juta yang selama ini dia kumpulkan di sebuah kaleng.

Sementara sisanya berupa uang kertas Rp 2.000-an, uang Rp 5.000 dan Rp 10.000 yang mencapai Rp 17,6 juta.

“Belinya Rabu kemarin (22/06). Saya malu waktu beli motor, kita milih dealernya sepi sekitar jam 11 karena uangnya receh yang kita bawa setengah karung,” ucap Partini.

Baca juga: Sapi Perah di Magetan Bakal Diprioritaskan Dapat Vaksin PMK, Ini Alasannya...

Partini mengaku butuh waktu hingga tiga jam untuk menghitung uang receh yang mereka bawa.

“Motor itu masih atas nama saya, karena Andini masih di bawah umur,” imbuhnya.

Meski telah membayar tunai motor yang dibeli, namun Andini harus menunggu hingga dua bulan ke depan untuk menerima motornya.

“Katanya masih menunggu dua bulan motornya, katanya masih pesen,” katanya.

Baca juga: PGRI Magetan Khawatir Pendidikan Berhenti jika Honorer Dihapuskan, Ini Alasannya...

 

Yatim sejak di kandungan

Partini menceritakan, putrinya Andini merupakan anak kedua yang sudah menjadi yatim sejak di dalam kandungan.

Dia mengaku dua kali menikah. Pada pernikahan pertama, Partini mempunyai satu anak perempuan yang saat ini telah selesai kuliah dan bekerja di Jakarta.

“Bapaknya Andini ini meninggal saat Andini di kandungan usia 1 bulan,” terangnya.

Baca juga: Dorong Wisata Ramah Lingkungan, Pemkab Magetan Siapkan Perahu Listrik di Telaga Sarangan

 

Pekerjaannya sebagai perajin rengginang, tak menyurutkan Partini untuk memberikan semangat bagi Andini untuk meraih cita citanya.

Dengan mengajarkan menabung, Partini meyakinkan kedua anaknya akan ada kemudahan jalan untuk menggapai cita-cita mereka.

“Menabung itu cara untuk mencapai cita-cita bagi kami,” katanya.

Selain menabung, Partini juga mengajarkan anaknya untuk melakukan sedekah sekecil apa pun.

Baca juga: PGRI Magetan Khawatir Pendidikan Berhenti jika Honorer Dihapuskan, Ini Alasannya...

 

Meski dari berjualan rengginang tak seberapa, dia mengaku bisa menyisihkan uang Rp 50.000 untuk membuatkan makanan setiap hari Jumat.

“Di sini setiap Jumat, Andini juga memberikan Jumat berkah, entah sekedar nasi pecel atau nasi dengan mie goreng. Duitnya kita sisihkan keuntungan menjual Rp 50.000 untuk membuat makanan,” imbuhnya.

Partini mengaku Andini bercita-cita menjadi dokter setelah menempuh pendidian di pondok.

Dia hanya bisa berpesan kepada Andini untuk tetap menabung dan tetap bersedekah untuk menggapai cita citanya.

Baca juga: Separuh Sapi yang Terpapar PMK di Magetan Sembuh Setelah Diberi Obat Tradisional

Menabung untuk lanjutkan sekolah

Sementara Andini yang terlihat malu-malu didatangi oleh Kompas.com mengaku masih harus giat lagi menabung meski telah berhasil membeli sepeda motor.

Dia mengaku harus menabung sebanyak Rp 5 juta untuk mendaftar ke pondok pesantren tempatnya berencana melanjutkan sekolah.

“Ini masih nabung terus karena pendaftarannya harus bayar Rp 5 juta,” kata Andini.

Partini mengaku saat berada di kelas 3, dia sudah berupaya memindahkan anaknya ke sekolah agama agar tidak menanggung biaya pendaftaran Rp 5 juta, namun karena sekolah SD di desanya kekurangan murid, anaknya tidak bisa pindah.

“Semoga nanti ada keringanan untuk pendaftarannya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Surabaya
Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Surabaya
PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

Surabaya
KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

Surabaya
Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Surabaya
Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Surabaya
Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com