LUMAJANG, KOMPAS.com - Penantian lama warga Desa Sememu, Kecamatan Pasirian dan Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai terjawab.
Pasalnya, setelah 16 bulan ambruk akibat diterjang banjir lahar Gunung Semeru, jembatan penghubung desa itu kini mulai dibangun.
Baca juga: Sempat Langka, Harga Cabai Rawit Merah di Lumajang Tembus Rp 120 Ribu
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Jembatan Sememu tidak hanya dibangun kembali.
Namun, akan ada perubahan bentuk untuk menghindari kejadian ambruknya jembatan akibat terjangan banjir lahar Semeru.
Jembatan Sememu yang memiliki panjang 30 meter itu akan diubah menjadi lebih tinggi dari yang semula hanya tujuh meter dari sungai, menjadi 13 meter.
Tidak hanya itu, lebar jembatan juga akan ditambah empat meter dari yang sebelumnya hanya lima meter.
Baca juga: Aksi Bupati Lumajang Tuntun Jaran Kencak Saat Pembukaan Porprov Jatim
Untuk membangun kembali Jembatan Sememu, Pemkab Lumajang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 7 miliar.
"Pekerjaan jembatan di Gesang ini kita anggarkan Rp 7 miliar, dengan panjang 30 meter, lebar sembilan meter, dan tinggi 13 meter," kata Thoriq di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Berharap Cepat Dapat Vaksin PMK, Peternak di Lumajang: Jangan Cuma Nutup-nutup Pasar
Sebelumnya, gelombang aspirasi warga meminta segera ada perbaikan jembatan itu muncul dan disampaikan langsung ke Bupati maupun DPRD Lumajang.
Sebab, putusnya jembatan ini sangat mengganggu mobilitas warga.
Warga harus melewati jalur lain yakni jalan Desa Condro. Selain jarak tempuh yang lebih jauh, jalan ini mengalami kerusakan yang sangat parah akibat sering dilewati truk bermuatan pasir.
Bahkan , warga sempat membuat jembatan alrernatif secara swadaya menggunakan bambu sambil menunggu pemerintah memperbaiki jembatan yang ambruk itu.
Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Mulai Dibuka, Pedagang Kambing Diizinkan Berjualan
Tidak jarang, saat terjadi hujan lebat yang membuat debit air dan arus sungai meningkat, jembatan darurat itu pun hanyut.
Thoriq menjelaskan, lamanya jembatan itu terputus dan tidak segera diperbaiki lantaran adanya proses birokrasi yang mewajibkan pemerintah untuk melalui proses tender.
Kini proses itu telah tuntas dan sudah mulai tahap pengerjaan. Thoriq menyebut perbaikan jembatan ini ditargetkan akan selesai pada bulan November 2022.
"Pembangunan jembatan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu lima bulan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.