Editor
Ia mengatakan, jika kebiasaan tersebut dibiarkan, jantung dan paru-paru balita tersebut bisa terinfeksi penyakit.
"Efek jangka panjangnya, paru-paru dan jantungnya bisa rusak karena terkena infeksi," kata Najich saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Temuan 2 Bangkai Sapi di Sungai Sampang, Diduga Dibuang karena PMK, Pemilik Masih Dicari
Najich juga menyarankan agar orangtua mengubah perilaku anaknya. Salah satunya dengan mengarahkan anak tersebut untuk menghirup aroma terapi.
Seperti minyak telon, minyak kayu putih, dan aroma-aroma lain yang tidak membahayakan bagi tubuh anak tersebut.
Selain itu, orangtua balita seharusnya mengalihkan cara bermain anaknya dengan hal-hal positif, seperti menggambar atau permainan lain.
"Sudah kami anjurkan agar anak itu diajak bermain untuk melupakan kebiasaannya menghirup BBM," ungkap Najich.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Andi Hartik)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang