Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Kecanduan Aroma Pertalite di Sampang, Terancam Alami Kerusakan Jantung dan Paru-paru

Kompas.com - 17/06/2022, 16:13 WIB
Taufiqurrahman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Balita 4 tahun asal Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang kecanduan aroma Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, terancam mengalami kerusakan organ tubuh bagian dalam seperti jantung dan paru-paru jika dibiarkan terus menerus tanpa penanganan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Abdullah Najich menuturkan, balita yang kecanduan aroma BBM itu membutuhkan terapi perilaku atau terapi kebiasaan.

Sebab jika dibiarkan terus menerus menghirup aroma BBM, jantung dan paru-parunya bisa terinfeksi penyakit. 

Baca juga: Temuan 2 Bangkai Sapi di Sungai Sampang, Diduga Dibuang karena PMK, Pemilik Masih Dicari

"Efek jangka panjangnya, paru-paru dan jantungnya bisa rusak karena terkena infeksi," kata Najich saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (17/6/2022). 

Najich menambahkan, yang harus dilakukan kedua orangtua balita tersebut yakni mengubah perilaku anak tersebut.

Caranya dengan mengarahkan anak tersebut untuk menghirup aroma terapi. Seperti minyak telon, minyak kayu putih dan aroma-aroma lain yang tidak membahayakan bagi tubuh anak tersebut. 

Selain itu, kedua orang tua anak tersebut perlu mengalihkan cara bermain anak kepada hal-hal yang positif.

Misalnya, mengarahkan anak kepada minat yang lain, seperti menggambar, bernyanyi atau permainan lain yang bisa melupakan anak tersebut untuk menghirup aroma BBM. 

"Sudah kami anjurkan agar anak itu diajak bermain untuk melupakan kebiasaannya menghirup BBM," ungkap Najich. 

Baca juga: Kabur Saat Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, Pria Asal Sampang Ternyata Bawa Narkoba

Sahiyatul Jannah, ibu kandung anak penghirup BBM menuturkan, saat ini kondisi anaknya masih baik-baik saja. Tidak ada gejala kesehatan yang berlainan.

Namun hanya saat dilarang menghirup botol bekas wadah Pertalite, anaknya menangis. 

"Yang bermasalah hanya saat dilarang menghirup botol Pertalite menangis. Kalau kesehatannya tidak ada masalah," kata Sahiyatul

Kebiasaan anaknya itu, imbuh Sahiyatul, mulai setahun yang lalu saat dirinya membuka kios eceran Pertalite di rumahnya.

Saat Sahiyatul mengisi botol Pertalite itu, anaknya ikut mengisi sambil menghirup botol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com