Kebiasaan tersebut dilakukan sejak bocah tersebut berusia 3 tahun.
Sang ibu, Sahiyatul Jannah, bercerita, anaknya ke mana-mana membawa botol bekas atau jeriken tempat Pertalite.
Kebiasaan tersebut berawal saat Sahiyatul Jannah berjualan Pertalite eceran di depan rumahnya.
Saat mengisi botol, balita tersebut langsung menghampiri ibunya dan menciumi botol Pertalite.
"Ia selalu membuntuti kalau saya sedang isi Pertalite. Botolnya dihirup terus," kata Sahiyatul saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (16/6/2022).
Sahiyatul bercerita, ia kerap melarang anaknya mencium aroma Pertalite, tetapi saat jerikennya diambil, bocah tersebut menjerit.
"Kalau botol atau jeriken Pertalite itu diambil dari tangannya, anaknya pasti menangis sampai menjerit," imbuh Sahiyatul.
Menurut dia, walau kerap mencium aroma Pertalite, kondisi kesehatan anaknya baik-baik saja.
Akan ditangani psikolog
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Yunita menuturkan akan membawa anak tersebut ke psikiater di RSUD Moh Zyn Sampang.
Ia mengaku khawatir balita tersebut mengalami kerusakan saraf penciuman.
"Kecanduan aroma Pertalite itu bisa merusak psikis anak jika dibiarkan terus-menerus. Orangtuanya akan kami ajak ke rumah sakit agar ditangani," ujar Yunita melalui telepon seluler.
Yunita juga menyarankan orangtua balita tersebut mengalihkan perhatian anaknya seperti memberikan jajan atau hiburan.
"Kalau sudah ingat ke botol atau jeriken BBM itu, maka langsung alihkan ke yang lain. Kasihan anaknya harus dicegah mumpung masih kecil," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Abdullah Najich.
Ia mengatakan, jika kebiasaan tersebut dibiarkan, jantung dan paru-paru balita tersebut bisa terinfeksi penyakit.
"Efek jangka panjangnya, paru-paru dan jantungnya bisa rusak karena terkena infeksi," kata Najich saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (17/6/2022).
Najich juga menyarankan agar orangtua mengubah perilaku anaknya. Salah satunya dengan mengarahkan anak tersebut untuk menghirup aroma terapi.
Seperti minyak telon, minyak kayu putih, dan aroma-aroma lain yang tidak membahayakan bagi tubuh anak tersebut.
Selain itu, orangtua balita seharusnya mengalihkan cara bermain anaknya dengan hal-hal positif, seperti menggambar atau permainan lain.
"Sudah kami anjurkan agar anak itu diajak bermain untuk melupakan kebiasaannya menghirup BBM," ungkap Najich.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Andi Hartik)
https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/17/164600178/cerita-bocah-4-tahun-kecanduan-aroma-pertalite-menangis-jika-dilarang-ke
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan