LUMAJANG, KOMPAS.com - Jelang Hari Raya Idul Adha banyak warga yang berburu sapi dan kambing untuk dijadikan hewan kurban. Biasanya warga akan memilih hewan yang sehat sesuai ketentuan agama.
Kondisi itu agaknya akan berbeda saat Hari Raya Idul Adha tahun ini. Sebab, banyak sapi dan kambing milik warga telah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca juga: 3.000 Ekor Sapi di Lumajang Terinfeksi PMK, Wabup: Kami Kekurangan Nakes Hewan
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya sedang meminta fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjalani Hari Raya Idul Adha dalam kondisi wabah seperti ini.
"Saya sedang meminta fatwa dari MUI apakah sapi yang gejala ringan bisa digunakan untuk kurban atau tidak," kata Thoriq di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (7/6/2022).
Alasan Thoriq meminta fatwa MUI karena daging hewan ternak yang terpapar PMK dengan gejala ringan dinilai masih aman dikonsumsi.
"Tentunya yang gejala ringan, karena dagingnya masih aman kecuali jeroan, kalau yang gejala berat ya tentu tidak kami izinkan," tambahnya.
Sementara itu, kondisi PMK di Lumajang semakin menghawatirkan. Kini, jumlah sapi terpapar PMK di Lumajang telah lebih dari 3.000 ekor.
Angka itu belum termasuk kambing, domba, dan kerbau yang juga diserang PMK.
Baca juga: Soal Penghapusan Honorer, Kepala BKD Lumajang: Siapa yang Mau Mengajar Anak-anak di Sekolah?
Terdapat 38 ekor sapi yang mati akibat PMK. Sedangkan sapi yang sembuh, kata Thoriq, mencapai 1.800 ekor lebih.
"Kendalanya penyebaran cepat, dokter hewannya banyak tapi yang sakit lebih banyak, kalau KLB belum nanti pusat itu yang menetapkan," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.