PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengusulkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Sebab, salah satu faktor kekalahan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu karena minimnya suara kalangan warga NU.
"Karena itu, butuh sosok pendamping Pak Prabowo yang menjadi representasi Jawa Timur dan Nahdlatul Ulama (NU). Kami dari Jawa Timur, mengusulkan Bu Khofifah, yang merupakan Gubernur Jatim dan tokoh muslimat NU," kata Sadad kepada Kompas.com di Probolinggo, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Diduga Korupsi Bosda, Kepala Disdikbud Kota Probolinggo Ditahan Kejaksaan
Sadad menambahkan, potensi Khofifah untuk membantu perolehan Prabowo di Jatim cukup besar. Sebab, wilayah Jawa Timur terdiri dari 38 daerah.
Namun hingga kini, lanjut Sadad, Prabowo masih belum menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai Capres pada 2024 meski posisi Prabowo selalu teratas di lembaga survei.
"Bahkan dari hasil survei Litbang Kompas, 26,5 persen rakyat Indonesia berharap Prabowo menjadi Presiden. Ini potensi besar memenangkan Pilpres," ujar Sadad.
Sedangkan hasil survei Gerindra sendiri hanya 12 persen. Artinya, banyak rakyat di luar kader Gerindra yang menginginkan Prabowo menjadi presiden mendatang.
Baca juga: Gerindra: Deklarasi Prabowo sebagai Capres Akan Diumumkan pada Waktu yang Tepat
Menurut Sadad, mengacu survei BPS tahun 2020 yang menyebut jumlah penduduk Indonesia sebanyak 280 juta, maka 26 persen rakyat Indonesia sebanyak 74 juta.
Angka 74 juta penduduk Indonesia tersebut bukanlah angka kecil. Pihaknya menyampaikan hal itu kepada Prabowo agar mau maju dalam Pilpres.
Baca juga: Puan Dinilai Jadi Pasangan Ideal Prabowo di Pilpres 2024
Belum ada jawaban Prabowo atas permintaan kader Gerindra untuk maju Pilpres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.