Sebab, ujian sekolah menggunakan sistem online yang sudah diatur jamnya. Sehingga ketika siswa tidak log in di waktu yang ditentukan maka, ujiannya dinyatakan batal.
"Siswa tidak bisa ujian, karena ini online pakai barcode, jadi ada dua mata pelajaran tadi yang tidak bisa diikuti siswa gara-gara ini," kata Diana.
Diana menegaskan, keterlibatan siswanya dalam ketegangan yang terjadi pagi tadi bukan atas arahan sekolah.
Menurutnya, pihak sekolah telah profesional dan tidak ingin melibatkan siswa dalam konflik sekolah.
Baca juga: Ratusan Sapi Perah di Lumajang Terjangkit PMK, Produksi Susu Anjlok
"Kita tidak melibatkan siswa, tapi karena memang jadwalnya siswa ujian jadi tadi pagi mereka di sana, kita profesional," tegasnya.
Lebih lanjut, Diana berharap agar pemilik lahan mematuhi perjanjian yang telah disepakati.
Sebelumnya kedua belah pihak sepakat untuk memberikan relaksasi proses pengosongan gedung sampai 27 Juni 2022.
"Harapannya ikuti saja prosedurnya, supaya siswa ini tidak terganggu, mereka ke sini hanya ingin belajar," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.