PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Fatimah (49). Warga Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, menjadi korban perampokan di rumahnya.
Peristiwa perampokan itu terjadi pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.
Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah tiga orang memasuki rumahnya melalui jendela. Saat itu, posisi Fatimah seorang diri.
Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Dikeroyok Sejumlah Pemuda di Probolinggo
Kedua anaknya sudah menikah dan berada di Bondowoso dan Banyuwangi. Sementara suaminya tengah merantau ke Malaysia.
Perampok tersebut menggondol uang tunai sebesar Rp 50 juta, kartu ATM, handphone dan sepeda motor Beat warna biru miliknya.
“Diperkirakan dari gerak-geriknya ada tiga orang. Tapi mereka mengaku ke saya kalau bertujuh saat mengancam saya,” ujar Fatimah, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Hujan Sejak Pagi, Banjir di Probolinggo Lumpuhkan Jalur Pantura
Fatimah pun menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.
Kejadian bermula saat dirinya selesai menonton acara televisi. Ia hendak beranjak untuk menunaikan shalat malam di rumahnya.
“Perkiraan jam 01.00 WIB pelaku masuk lewat jendela yang terpasang kawat. Saat itu saya tidak sadar kalau ada mereka. Hingga akhirnya, saya disekap dan ditindih agar tidak bisa gerak,” ceritanya.
Baca juga: 4 Warga Probolinggo Meninggal karena DBD, Didominasi Anak-anak, Ini Imbauan Dinkes
Pelaku juga mengancam Fatimah menggunakan celurit, mereka mengacungkan dan mengalungkan celurit ke kepalanya.
Mereka juga mengancam keselamatan nyawanya bila berani macam-macam. Fatimah sempat disuruh untuk bersyahadat dan diancam akan dibunuh.
“Perbanyak syahadat, sebentar lagi kamu mati,” kata Fatimah meniru perkataan pelaku menggunakan bahasa Madura.
Ia menambahkan, pelaku juga menyebut, mereka berasal dari Marangan, salah satu Dusun di Desa Ranuwung, Kecamatan Gading.
Baca juga: Bocah di Probolinggo Tewas Tenggelam di Sungai Saat Ikut Pamannya Mandikan Hewan Ternak
Pelaku juga menggeledah tubuh Fatimah. Mereka sempat menarik celananya. Fatimah semakin takut. Bahkan meminta kepada para pelaku agar tidak memperkosanya.
“Jangan apa-apakan saya. Mungkin, mereka kira uang yang saya punya disimpan di pakaian saya,” katanya.
Tangan Fatimah diikat dengan tali rafia dan badannya ditutupi selimut serta kasur.
Pelaku menggeledah rumahnya. Mulai dari lemari hingga empat kamar yang ada di rumah tersebut selama kurang lebih dua jam.
Akhirnya setelah selesai, mereka yang akan kabur meminta kunci sepeda motor milik Fatimah.
Baca juga: Ribuan Ubur-ubur Muncul di Pantai Mayangan Probolinggo, Warga Tak Berani Berendam
Setelah pelaku pergi, Fatimah mencoba untuk membebaskan dirinya untuk melihat situasi memastikan pelaku sudah tak ada di lokasi. Kemudian ia keluar rumahnya untuk meminta bantuan tetangganya.
“Sempat ada yang melihat jika pelakunya mengendarai tiga motor. Ada yang boncengan satu dan dua orang. Tapi tetangga saya tidak sadar, kalau motor saya yang dicuri. Setelah saya bilang ke tetangga, baru mereka tahu,” tandasnya.
Fatimah mengaku, uang Rp 50 juta tersebut disimpan untuk anaknya yang ingin membeli mobil.
Baca juga: 4 Warga Probolinggo Meninggal karena DBD, Didominasi Anak-anak, Ini Imbauan Dinkes
Kapolsek Gading, Iptu Sugeng Riyadi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan tentang aksi perampokan itu. Polisi mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
“Saat ini kami sedang melalukan penyelidikan lebih lanjut. Sejumlah barang bukti juga telah diamankan. Kami berkoordinasi dengan tim identifikasi Polres Probolinggo untuk melakukan penyelidikan," ujar Sugeng.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.