Belasan orang menjadi korban ambrolnya perosotan Kenjeran Park Surabaya. Para korban diperkirakan jatuh dari ketinggian 10 meter.
Ridwan menjelaskan, berdasarkan keterangan petugas keamanan, insiden berawal saat para pengunjung menggunakan fasilitas perosotan tersebut.
Ketika dipakai, sebagian sambungan perosotan air tersebut tiba-tiba ambrol.
"Kami menduga penyebab ambrol sambungan perosotan tersebut dikarenakan lapuk dimakan usia," ungkapnya.
Sementara itu, PT Bangun Citra Wisata (BCW) selaku pengelola Kenjeran Park Surabaya menduga bahwa perosotan tersebut melebihi kapasitas.
"Analisa saya itu lebih dari 10 orang dan bareng gandengan. Tadi ada penumpukan di atas. Ya namanya pengunjung, latar belakangnya beda-beda kan. (Ada yang) kalau diingatkan, marah-marah kalau ditegur," tutur Manajer Human Resource Development (HRD) PT BCW Bambang Irianto, Sabtu.
Baca juga: 16 Orang Jadi Korban, Ini Kronologi dan Dugaan Ambrolnya Perosotan Kenpark Surabaya
"Kami beserta Reskrim sedang mencari dugaan yang menjadi penyebab ambrolnya ini. Itu tinggi sekitar 10 meter dari atas," ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino.
Anton menerangkan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak saat ini sudah menutup tempat rekreasi tersebut untuk kebutuhan penyelidikan.
“Ini sudah dikasih police line dan harus ditutup sementara," terangnya.
Baca juga: 16 Orang Jadi Korban Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park, Walkot Eri Minta Pengelola Bertanggung Jawab
Perawatan kolam renang dilakukan oleh petugas sekitar dua hari sekali.
Adapun pengecekan baut pada perosotan dilakukan tiga minggu sekali.
"Dari pantauan saya, tiap dua minggu selalu dirawat. Kalau di Atlantis sebulan sekali. Seluncuran 3 minggu sekali cek baut. Termasuk kolam air, kami selalu cek. Terakhir pengecekan sebelum puasa, kondisinya masih bagus," paparnya.