Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Bor di Pamekasan Mengeluarkan Gas, Bisa Dipakai Warga untuk Memasak

Kompas.com - 18/04/2022, 15:34 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sumur bor milik Pondok Pesantren Addurriyah di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tiba-tiba mengeluarkan gas.

Pekerja pengeboran sumur yang mengetahui hal itu mencoba menyulut korek api, tiba-tiba api menyala di air yang keluar dari sumur tersebut.

Baca juga: Warga Pamekasan Ikuti Vaksin Booster Usai Tarawih, Dapat Hadiah Beras 3 Kilogram

Ketua Bidang pembangunan Pondok Pesantren Addurriyah Abdul Karim menjelaskan, pengeboran sumur dilakukan tiga hari sebelum Ramadhan.

Setelah 13 hari Ramadhan, penggalian sumur sudah mengeluarkan air. Saat itu kedalamannya masih 90 meter. Pada kedalaman 120 meter, air keluar bercampur gas.

"Pekerja pengeboran yang pertama kali menyulutkan korek api ke air. Dia mungkin sudah tahu ciri-ciri sumur yang mengandung gas," terang Abdul Karim saat ditemui di lokasi pengeboran, Senin (18/4/2022).

Video penemuan sumur air bercampur gas itu mendadak viral di Facebook. Kobaran api menyala sangat besar saat malam, seperti kompor gas yang biasa digunakan ibu rumah tangga.

"Ada yang memanfaatkan untuk memanggang daging dan memasak air untuk membuat kopi di lokasi pengeboran," imbuh Abdul Karim.

Menurut Karim, meski mengeluarkan gas, air sumur itu tetap akan dialirkan ke pesantren. Sebab, ketika musim kemarau, sumur yang ada di pesantren sumbernya mati.

"Sumur itu tetap akan kami manfaatkan. Gasnya nanti akan dikelola untuk pesantren jika terus besar," ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD Pamekasan, Ini Tuntutan Mereka

Salah satu pengasuh pesantren, Abdul Ghafur menjelaskan, warga sekitar memanfaatkan api dari air sumur itu untuk menyembuhkan gatal-gatal, kurap, dan panu. Penyakit kulit itu kering setelah diberi air sumur tersebut.

"Mungkin selain mengandung gas alam, air tersebut juga mengandung belerang sehingga bisa menyembuhkan penyakit kulit. Baunya agak menyengat," ungkap Abdul Ghafur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com