PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswanya Nasional Indonesia (GMNI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), berunjuk rasa di depan kantor DPRD Pamekasan, Kamis (14/4/2022).
Mereka menuntut dua persoalan penting yang harus segera ditangani oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Baca juga: Warga Pamekasan Ikuti Vaksin Booster Usai Tarawih, Dapat Hadiah Beras 3 Kilogram
Pertama, berkaitan dengan mahalnya harga minyak goreng. Kedua, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan Pertalite.
Ketua PMII Cabang Pamekasan Moh Lutfi dalam orasinya mengatakan, masyarakat kecil saat ini semakin tertindas karena kenaikan sejumlah kebutuhan pokok.
Yang paling mencolok adalah kenaikan harga minyak goreng. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat.
"Permintaan kami sederhana, berikan subsidi kepada rakyat," kata Moh Lutfi.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Dosis 2 di Pamekasan Terendah Se-Jatim
Untuk memberikan subsidi, imbuh Lutfi, dewan diminta menganggarkan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pamekasan tahun 2022.
"Dewan harus menganggarkannya dalam perubahan APBD karena dewan adalah wakil rakyat yang harus menanggung sengsaranya rakyat juga," ungkap Lutfi.
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Konsumsi Pertalite di Pamekasan Naik 10 Persen