AD ditangkap setelah video penganiayaan terhadap M Sholahuddin Akbar viral di media sosial.
AD dan rekannya diduga mengeroyok mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng itu karena sentimen anggota perguruan silat.
Menurut Giadi, sebelum berkonvoi, AD dan teman-temannya sempat menggelar pertemuan dengan beberapa kelompok perguruan silat dari Jombang, Nganjuk, dan Lamongan.
Peserta konvoi tersebut diperkirakan mencapai 100 orang. Selain menganiaya pengendara motor, mereka juga merusak spion salah satu mobil yang berpapasan saat konvoi.
“Tetapi dari peserta konvoi yang jumlahnya 50 hingga 100 orang, yang warga Jombang hanya enam orang. Kebanyakan dari luar kota, antara lain dari Lamongan, sebagian lainnya dari Nganjuk,” ungkap Giadi.
Baca juga: Geng Motor Diduga Keroyok Warga di Jombang, 1 Pelaku Diringkus
Giadi menegaskan, polisi sedang memburu terduga pelaku penganiayaan lainnya. Saat ini, polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku.
“Kami pastikan ada tersangka lain, kami masih melakukan pengejaran dan kami sudah kantongi identitasnya,” ujar Giadi.
Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, meringkus salah satu anggota geng motor yang berulah dan mengeroyok seorang warga.
Aksi pengeroyokan kawanan pengendara motor kepada seorang warga yang berpapasan di ruas jalan Cukir-Mojowarno, sempat viral di media sosial pekan lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha, ulah para remaja saat konvoi tersebut bertujuan untuk menunjukkan eksistensi kelompok mereka.
“Tujuan mereka hanyalah untuk menunjukan eksistensi, bahwa mereka bisa melakukan konvoi secara arogan dan bisa menutup jalan. (Eksistensi) Itu ditujukan kepada anak muda lainnya," ungkap dia.
(KOMPAS.com/Kontributor Jombang, M Syafi'i)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.