Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Menerima Akta Kematian, Suparlan Kini Tak Bisa Berobat dengan BPJS

Kompas.com - 05/04/2022, 10:14 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com -  Masih ingat Suparlan (61), warga Desa Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang sempat menerima akta kematian, meski dirinya dalam kondisi segar bugar?

Ternyata persoalan terbitnya akta kematian dirinya itu berbuntut panjang hingga kini.

Baca juga: Hujan Es dan Angin Kencang Tumbangkan Pohon Berusia Ratusan Tahun di Magetan

Suparlan tidak bisa melakukan pengobatan di Puskesmas Ngariboyo lantaran BPJS-nya tidak bisa digunakan, meski Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Magetan memastikan telah mengaktifkan data kependudukan Suparlan.

“Bapak periksa di Puskesmas, ternyata BPJS keterangannya bapak sudah meninggal. Jad BPJS-nya itu sudah dicoret,” ujar Kunlistiyani, istri Suparlan melalui sambungan telepon, Selasa (05/04/2022).

Baca juga: Laris Manis, Pedagang Bunga Tabur di Magetan: Hari Ini Laku 300-an Kantong

Terpaksa pakai biaya sendiri

Ilustrasi medical formSHUTTERSTOCK Ilustrasi medical form

Kunlistiyani menambahkan, suaminya mendatangi Puskesmas Ngariboyo untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena diduga ada kelainan di jantung. 

Dia pun meminta rujukan untuk dapat menggunakan BPJS.

"Bapak inginnya hari ini periksa karena ada kelainan di jantung, nanti minta rujukan dengan BPJS itu,” imbuhnya.

Baca juga: Bupati Magetan soal Larangan Buka Puasa Bersama: Berbuka dengan Keluarga Itu Lebih Nikmat

Namun keluarga kaget lantaran mengetahui BPJS Suparlan telah dicoret dengan keterangan sudah meninggal dunia.

Hal itu membuat Suparlan terpaksa melakukan pemeriksaan di UGD dan membayar dengan biaya sendiri sebagai pasien non-BPJS.

Pihak Puskesmas meminta Suparlan mengurus BPJS nya jika ingin menggunakan kembali.

“Terpaksa pakai umum. Disuruh ngurus BPJS dulu,” ucapnya.

Baca juga: Hujan Es dan Angin Kencang Tumbangkan Pohon Berusia Ratusan Tahun di Magetan

 

Suparlan warga Magetan yang menerima akte kematian disaat kondisinya bugar. Meski sempat kaget, namun Suparlan berharap ada kejelasan dari DInas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Magetan.KOMPAS.COM/SUKOCO Suparlan warga Magetan yang menerima akte kematian disaat kondisinya bugar. Meski sempat kaget, namun Suparlan berharap ada kejelasan dari DInas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Magetan.
Terima akta kematian

Sebelumnya, Suparlan menerima surat akta kematian yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan pada Januari 2022.

Padahal dirinya masih dalam keadaan segar bugar.

Dalam akta itu disebutkan Suparlan meninggal pada 9 Desember 2020.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Magetan Rohmat Hidayat, terbitnya akta kematian Suparlan karena adanya kesalahan input data.

Data yang diserahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diambil dari data yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: 39 Pasien Covid-19 di Magetan Meninggal dalam 3 Bulan, Kadinkes: Didominasi Lansia...

Sebab, kata Rohmat, yang memiliki kewenangan mengeluarkan data Covid-19 pada awal 2021 adalah provinsi.

Sementara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan yang mendatangi rumah Suparlan saat itu mengaku telah mengaktifkan kembali data kependudukan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan Hermawan juga memastikan jika data kependudukan yang dimiliki Suparlan telah diperbaharui dan bisa digunakan untuk kepentingan terkait data kependudukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com