Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Mutasi Kepala SD di Sumenep, Ibu-ibu Wali Murid Unjuk Rasa di Depan Sekolah

Kompas.com, 31 Maret 2022, 17:29 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Puluhan ibu-ibu wali murid SDN Karamian 3, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, berunjuk rasa di depan sekolah, Kamis (31/3/2022).

Mereka menolak mutasi kepala sekolah Supriyo yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep pada 23 Maret 2022. Supriyo dimutasi ke SDN Jungkat, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep.

Ibu-ibu tersebut secara bergantian berorasi sambil membawa poster berisi tulisan penolakan mutasi.

"Sangat keras kami menolak mutasi yang tidak prosedural dan tidak manusiawi. Dengan teriakan ini semoga pejabat di Sumenep bisa mendengar dan mengabulkan permintaan kami," kata salah satu wali murid, Jiamsa saat dihubungi, Kamis.

Jiamsa yang juga pemilik tanah bangunan sekolah menambahkan, jika tuntutan wali murid itu tidak dihiraukan, maka dirinya akan menutup dan menyegel sekolah tersebut.

Baca juga: Pantau Stok dan Harga Sembako, Bupati Sumenep: Jangan Sampai Jelang Puasa Harga Naik

"Akan kami kosongkan sekolah ini dan akan memindahkan 60 siswa yang sekolah di SDN Karamian 3 ini," kata Jiamsa.

Ketua Komite SDN Karamian 3 Arifin Ahmad menjelaskan, Supriyo mengajar sejak 1991. Saat itu, jumlah siswa hanya belasan orang karena wali murid lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke madrasah yang lokasinya berdampingan.

Dengan kerja keras dan pengorbanan materiel Supriyo, akhirnya banyak murid yang mau sekolah ke SD hingga jumlahnya mencapai 60 siswa.

"Setelah sekolahnya berkembang, Supriyo kemudian dimutasi. Bahkan kabarnya mutasi itu tidak prosesural," terang Arifin melalui telepon seluler.

Perjuangan Supriyo sebagai guru itu berbuah jabatan kepala sekolah pada 2017. Belum setahun menjabat kepala SDN 3 Karamian, Supriyo dimutasi ke SDN Karamian 4.

Namun, mutasi itu dibatalkan karena dinilai cacat hukum.

Pada 20202, Supriyo dimutasi ke Pulau Masakambing. Untuk sampai ke Masakambing, masyarakat harus melewati perjalanan laut selama empat jam.

Bupati Sumenep Ahmad Fauzi menilai mutasi tersebut tidak manusiawi sehingga mutasi dibatalkan lagi.

Untuk ketiga kalinya, Supriyo dimutasi ke pulau Raas, lebih jauh lagi. Dibutuhkan perjalanan laut 15 jam. Dalam mutasi ini, Supriyo tidak menerima undangan pelantikan yang digelar pada 23 Maret 2022. Sehingga ia tak hadir dalam pelantikan itu.

Baca juga: Dituduh Mencuri, Petani di Sumenep Dipukul dan Diseret Orang Tak Dikenal

"Perjuangan Supriyo sangat besar bagi warga Karamian. Ia tidak hanya mengurusi pendidikan, tapi juga menjadi orangtua masyarakat," ungkap Arifin.

Supriyo sering membantu warga yang sedang sakit untuk berobat ke Surabaya. Bahkan juga membantu anak-anak yang mau kuliah ke Jawa sampai lulus.

"Komite sekolah memiliki tekad yang sama menolak mutasi Supriyo," tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra saat dikonfirmasi melalui telpon seluler berkali-kali tidak merespons. Pesan WhatsApp yang dikirimkan juga tidak dibalas. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau