Salin Artikel

Tolak Mutasi Kepala SD di Sumenep, Ibu-ibu Wali Murid Unjuk Rasa di Depan Sekolah

Mereka menolak mutasi kepala sekolah Supriyo yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep pada 23 Maret 2022. Supriyo dimutasi ke SDN Jungkat, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep.

Ibu-ibu tersebut secara bergantian berorasi sambil membawa poster berisi tulisan penolakan mutasi.

"Sangat keras kami menolak mutasi yang tidak prosedural dan tidak manusiawi. Dengan teriakan ini semoga pejabat di Sumenep bisa mendengar dan mengabulkan permintaan kami," kata salah satu wali murid, Jiamsa saat dihubungi, Kamis.

Jiamsa yang juga pemilik tanah bangunan sekolah menambahkan, jika tuntutan wali murid itu tidak dihiraukan, maka dirinya akan menutup dan menyegel sekolah tersebut.

"Akan kami kosongkan sekolah ini dan akan memindahkan 60 siswa yang sekolah di SDN Karamian 3 ini," kata Jiamsa.

Ketua Komite SDN Karamian 3 Arifin Ahmad menjelaskan, Supriyo mengajar sejak 1991. Saat itu, jumlah siswa hanya belasan orang karena wali murid lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke madrasah yang lokasinya berdampingan.

Dengan kerja keras dan pengorbanan materiel Supriyo, akhirnya banyak murid yang mau sekolah ke SD hingga jumlahnya mencapai 60 siswa.

"Setelah sekolahnya berkembang, Supriyo kemudian dimutasi. Bahkan kabarnya mutasi itu tidak prosesural," terang Arifin melalui telepon seluler.


Perjuangan Supriyo sebagai guru itu berbuah jabatan kepala sekolah pada 2017. Belum setahun menjabat kepala SDN 3 Karamian, Supriyo dimutasi ke SDN Karamian 4.

Namun, mutasi itu dibatalkan karena dinilai cacat hukum.

Pada 20202, Supriyo dimutasi ke Pulau Masakambing. Untuk sampai ke Masakambing, masyarakat harus melewati perjalanan laut selama empat jam.

Bupati Sumenep Ahmad Fauzi menilai mutasi tersebut tidak manusiawi sehingga mutasi dibatalkan lagi.

Untuk ketiga kalinya, Supriyo dimutasi ke pulau Raas, lebih jauh lagi. Dibutuhkan perjalanan laut 15 jam. Dalam mutasi ini, Supriyo tidak menerima undangan pelantikan yang digelar pada 23 Maret 2022. Sehingga ia tak hadir dalam pelantikan itu.

"Perjuangan Supriyo sangat besar bagi warga Karamian. Ia tidak hanya mengurusi pendidikan, tapi juga menjadi orangtua masyarakat," ungkap Arifin.

Supriyo sering membantu warga yang sedang sakit untuk berobat ke Surabaya. Bahkan juga membantu anak-anak yang mau kuliah ke Jawa sampai lulus.

"Komite sekolah memiliki tekad yang sama menolak mutasi Supriyo," tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra saat dikonfirmasi melalui telpon seluler berkali-kali tidak merespons. Pesan WhatsApp yang dikirimkan juga tidak dibalas. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/31/172906678/tolak-mutasi-kepala-sd-di-sumenep-ibu-ibu-wali-murid-unjuk-rasa-di-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke