Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Ketertinggalan Pembangunan akibat Pandemi, Ini Upaya Pemkab Lumajang

Kompas.com - 30/03/2022, 18:16 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang serius mengejar ketertinggalan pembangunan daerah usai dihantam pandemi Covid-19 sejak dua tahun terakhir.

Demi mengejar ketertinggalan tersebut, Pemkab Lumajang menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Didesak Tutup Tambang Pasir di Pesisir Selatan Lumajang, Ini Tanggapan Pemkab

Musrenbang ini membahas Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2023 untuk dijadikan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Daerah (RPJMD).

Dalam sambutannya Kepala Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) V Imam Hidayat menyoroti pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Lumajang yang masih rendah yakni 66,07 persen. Angka itu jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 72,14 persen dan menempatkannya pada peringkat 3 terbawah IPM di Jawa Timur pada 2021.

Data BPS Lumajang pada 2022 juga menyebutkan, pada 2021 masih ada 348.372 penduduk angkatan kerja yang hanya menamatkan pendidikan dasar. Di mana 340.917 di antaranya bekerja dan 7.455 sisanya menganggur.

"Dari segi IPM di Lumajang yang masih banyak penduduk dengan tingkat pendidikan rendah, targetnya tahun 2023 nanti bisa mencapai 66,93 - 67,38 persen," kata Imam.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengakui selama pandemi, terjadi stagnasi pertumbuhan ekonomi di Lumajang. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur pun menjadi lambat karena pemerintah harus fokus mengatasi Covid-19.

"Ini melanjutkan dari tahapan yang kita terkendala soal Covid-19. Pertumbuhan ekonomi stagnan. Ada kelambatan dalam infrastruktur, ini melanjutkan dari problem sebelumnya," kata Thoriq, Rabu (30/3/2022).

Thoriq mengatakan, pada tahun 2021 masalah infrastruktur perlahan mulai bisa diatasi berkat adanya pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional. Sehingga bisa mulai membangkitkan kembali pembangunan infrastruktur daerah.

"Kita bersyukur tahun lalu ada pinjaman PEN sehingga problem infrastruktur bisa kita selesaikan dalam waktu cepat di akhir tahun 2021 dan awal 2022, ini rentan waktu bisa melanjutkan," ujarnya.

Baca juga: Antrean Panjang Kendaraan akibat Solar Langka Terjadi di Lumajang, Sopir Truk: Bisa Telat Kirim Barang

Thoriq menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan, pihaknya akan mulai membuka kembali akses pariwisata dan ruang untuk industri pengolahan kayu.

"Akses pariwisata harus dibuka kembali, kemudian akses industri pengolahan kayu harus dibuka lagi yang lebih luas supaya ekonominya muter lagi antara masyarakat yang tanam sengon dengan industri pengolahannya jalan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com