Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Tulungagung Tewas Tertabrak Kereta Api, Terpental 10 Meter dari Lokasi

Kompas.com - 29/03/2022, 00:35 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Meninggal

Secara bersamaan, kereta api Singosari melaju dari arah barat menuju arah kabupaten Blitar.

Karena korban mengenakan helm teropong, diduga dia tidak mendengar laju kereta hingga akhirnya tertabrak.

“Kereta Api Singosari dari arah barat, yakni dari Jakarta tujuan Blitar,” terang Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung Iptu Diyon Fitriyanto, Senin (28/03/2022).

Baca juga: Sopir Bus Harapan Jaya Mengaku Tak Lihat Kereta dan Tak Dengar Suara Klakson Sebelum Bus Tertabrak KA di Tulungagung

Kerasnya benturan,mengakibatkan sepeda motor korban terpental sejauh sekitar 25 meter dari lokasi awal. Sedangkan korban terpental sejauh 10 meter dan jatuh di dekat pos jaga.

Kemudian korban yang sempat selamat dan masih dalam keadaan sadar, dibawa ke Puskesmas Rejotangan untuk menjalani perawatan medis.

Karena kondisinya lemas, dia di rujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Iskak. Sesaat menjalani perawatan di ruang Zona Merah dr. Iskak, dan kondisi korban semakin memburuk dan meninggal dunia.

“Sesaat setelah menjalani perawatan di Zona Merah IGD dr. Iskak, korban meninggal dunia karena kondisinya memburuk,” terang Kasi Promosi RSUD dr. Iskak Tulungagung Muhammad Rifai

Baca juga: Periksa Wakil Ketua DPRD, KPK Dalami Aliran Uang Terkait Sejumlah Proyek di Tulungagung

Atas kejadian tersebut, kemudian warga melapor ke Polsek Rejotangan, dan diteruskan ke Satlantas Polres Tulungagung.

Hasil olah tempat kejadian perkara, sepeda motor korban diduga terguling dan terpental di atas rerumputan sisi rel kereta api. Serpihan peralatan sepeda motor di temukan berserakan di titik lokasi.

“Kami juga menemukan serpihan bodi motor di rel kereta api,” terang Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung Iptu Diyon Fitriyanto.

Polisi mengimbau kepada masyarakat, apabila melintas di lintasan kereta api agar berhenti sejenak memastikan situasi aman.

"Saat akan melewati perlintasan kereta api seharusnya berhenti, tengok kanan-kiri," terang Iptu Diyon Fitriyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Demi Tren TikTok, 11 Bocah SD Sayat Tangan Sendiri

Demi Tren TikTok, 11 Bocah SD Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
Buntut 11 Anak SD di Situbondo Sayat Tangan, DPRD Minta Pemkab Panggil Semua Kepsek

Buntut 11 Anak SD di Situbondo Sayat Tangan, DPRD Minta Pemkab Panggil Semua Kepsek

Surabaya
Damkar Lamongan Evakuasi Kera yang Meresahkan Warga

Damkar Lamongan Evakuasi Kera yang Meresahkan Warga

Surabaya
Kapolres Magetan: Mbok Yem yang Menolak Dievakuasi Didampingi Relawan

Kapolres Magetan: Mbok Yem yang Menolak Dievakuasi Didampingi Relawan

Surabaya
Saat Anak-anak SD di Malang Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah karena Jembatan Diperbaiki

Saat Anak-anak SD di Malang Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah karena Jembatan Diperbaiki

Surabaya
Hindari Lemari yang Hampir Jatuh, Pengemudi Motor di Malang Tewas Tabrak Truk

Hindari Lemari yang Hampir Jatuh, Pengemudi Motor di Malang Tewas Tabrak Truk

Surabaya
MUI Tetap Halalkan Pewarna Karmin, meski PWNU Jatim Sebut Haram

MUI Tetap Halalkan Pewarna Karmin, meski PWNU Jatim Sebut Haram

Surabaya
Pemkot Kediri Segel Gerai Mie Gacoan karena Tak Lengkapi Izin

Pemkot Kediri Segel Gerai Mie Gacoan karena Tak Lengkapi Izin

Surabaya
Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Surabaya
Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Surabaya
Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Surabaya
Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
'Water Bombing' Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

"Water Bombing" Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

Surabaya
Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Surabaya
11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com