Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Sendang Kamal di Magetan Dicoreti Pakai Kapur, Pelaku Diduga Anak-anak

Kompas.com - 08/03/2022, 15:54 WIB
Sukoco,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAGETAN,KOMPAS.com – Sebuah foto yang menunjukkan batu prasasti di Situs Sendang Kamal, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur penuh dengan coretan beredar di media sosial. 

Salah satu batu prasasti yang ada di bagian selatan Sendang Kamal itu terlihat dicoret menggunakan kapur warna putih. 

Pengelola Sendang Kamal, Imam mengatakan, aksi vandalisme itu diduga dilakukan oleh anak-anak.

Baca juga: Berkenalan di Medsos, Anak di Bawah Umur di Magetan Hampir Diperkosa, Ponsel Dirampas

 

“Kemungkinan dilakukan hari Minggu sore karena saya tahunya hari Senin pagi,” ujar Imam melalui sambungan telepon, Selasa (8/3/2022).

Imam mengungkapkan, warga menggelar pasar tradisional di sekitar Sendang Kamal pada Minggu pagi. 

Untuk memberikan informasi, sebagian peserta pasar tradisional menulis menggunakan kapur tulis. Kapur itu yang kemudian diduga digunakan untuk mencoret batu prasasti tersebut. 

“Yang dicoret prasasti yang berada di bagian paling selatan. Beruntung bisa kita bersihkan pakai kuas,” imbuhnya.

Imam menuturkan, aksi vandalisme terhadap prasasti Sendang Kamal bukan kali ini saja terjadi. 

Baca juga: Dua Desa di Magetan Dilanda Hujan Es, BPBD Sebut Tidak Ada Laporan Kerusakan

Sebelumnya, prasasti juga menjadi sasaran vandalisme oleh orang tidak bertanggung jawab dengan goresan menggunakan benda keras.

Goresan yang tidak beraturan tersebut sampai saat ini masih ada karena menggerus permukaan batu prasasti.

“Itu sejak saya masuk di sini tahun 2006 sudah ada goresan itu,” ucap Imam.

Tak dipagari

Imam mengungkapkan bahwa tiga prasasti Sendang Kamal yang berada di tengah area lapang itu tak dipagari pengaman atau peneduh.

"Dulu kata masyarakat ada peneduhnya. Tapi saya datang ke sini sudah tidak ada," ucap Imam.

Satu dari tiga prasasti di Sendang Kamal yang terbuat dari batu tersebut masih terlihat jelas goresan tulisan Jawa kuno.

Sayangnya dua prasasti lainnya sudah mengalami kerusakan dan tulisannya sudah tidak lagi bisa terbaca.

Baca juga: Selokan yang Halangi Akses 2 Rumah di Magetan Sepakat Ditutup, Warga Gotong Royong Buat Jalan

Menurutnya, situs prasasti Sendang Kamal merupakan petirtaan kuno yang juga dikenal sebagai Prasasti Kawambang Kulwan.

Nama itu konon karena memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Medang Kamulan atau Mataram Kuno.

Terdapat empat buah prasasti Sendang Kamal, namun salah satunya saat ini telah dipindahkan ke Museum Nasional dengan nomor D.37.

“Ada satu yang dibawa ke Museum Nasional yang tulisannya jelas,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com