Salin Artikel

Prasasti Sendang Kamal di Magetan Dicoreti Pakai Kapur, Pelaku Diduga Anak-anak

MAGETAN,KOMPAS.com – Sebuah foto yang menunjukkan batu prasasti di Situs Sendang Kamal, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur penuh dengan coretan beredar di media sosial. 

Salah satu batu prasasti yang ada di bagian selatan Sendang Kamal itu terlihat dicoret menggunakan kapur warna putih. 

Pengelola Sendang Kamal, Imam mengatakan, aksi vandalisme itu diduga dilakukan oleh anak-anak.

“Kemungkinan dilakukan hari Minggu sore karena saya tahunya hari Senin pagi,” ujar Imam melalui sambungan telepon, Selasa (8/3/2022).

Imam mengungkapkan, warga menggelar pasar tradisional di sekitar Sendang Kamal pada Minggu pagi. 

Untuk memberikan informasi, sebagian peserta pasar tradisional menulis menggunakan kapur tulis. Kapur itu yang kemudian diduga digunakan untuk mencoret batu prasasti tersebut. 

“Yang dicoret prasasti yang berada di bagian paling selatan. Beruntung bisa kita bersihkan pakai kuas,” imbuhnya.

Imam menuturkan, aksi vandalisme terhadap prasasti Sendang Kamal bukan kali ini saja terjadi. 

Sebelumnya, prasasti juga menjadi sasaran vandalisme oleh orang tidak bertanggung jawab dengan goresan menggunakan benda keras.

Goresan yang tidak beraturan tersebut sampai saat ini masih ada karena menggerus permukaan batu prasasti.

“Itu sejak saya masuk di sini tahun 2006 sudah ada goresan itu,” ucap Imam.

Tak dipagari

Imam mengungkapkan bahwa tiga prasasti Sendang Kamal yang berada di tengah area lapang itu tak dipagari pengaman atau peneduh.

"Dulu kata masyarakat ada peneduhnya. Tapi saya datang ke sini sudah tidak ada," ucap Imam.

Satu dari tiga prasasti di Sendang Kamal yang terbuat dari batu tersebut masih terlihat jelas goresan tulisan Jawa kuno.

Sayangnya dua prasasti lainnya sudah mengalami kerusakan dan tulisannya sudah tidak lagi bisa terbaca.

Menurutnya, situs prasasti Sendang Kamal merupakan petirtaan kuno yang juga dikenal sebagai Prasasti Kawambang Kulwan.

Nama itu konon karena memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Medang Kamulan atau Mataram Kuno.

Terdapat empat buah prasasti Sendang Kamal, namun salah satunya saat ini telah dipindahkan ke Museum Nasional dengan nomor D.37.

“Ada satu yang dibawa ke Museum Nasional yang tulisannya jelas,” katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/08/155417178/prasasti-sendang-kamal-di-magetan-dicoreti-pakai-kapur-pelaku-diduga-anak

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com