Negosiasi berlangsung di salah satu ruangan di lantai dua Pasar Legi. Negosiasi berlangsung sekitar 30 menit, sedangkan puluhan pekerja kafe menunggu di luar.
"Penyegelan ditunda," ujar Heru saat keluar dari ruang negosiasi.
Kepada wartawan, Heru mengatakan akan segera berdialog dengan Wali Kota Blitar, Santoso, terkait kelangsungan usaha Jojo Cafe.
Baca juga: Curhat Petugas Damkar Blitar, Potong Cincin yang Ditindikkan di Alat Kelamin: Kami Grogi
Heru mengatakan, perlawanan oleh pekerjanya terjadi karena pihaknya merasa tidak mendapatkan pemberitahuan terkait penyegelan itu.
"Apalagi ini masalah perut. Ada 50 warga sekitar sini yang cari makan dari kafe ini," ujarnya.
Terkait insiden yang hampir menimpa Muksin, Heru mengatakan bahwa pihaknya dan para pekerja kafe merasa dikhianati lantaran tidak menerima informasi apapun dari Muksin terkait penyegelan.
"Padahal dia kan yang bertanggung jawab masalah perizinan," ujarnya.
Baca juga: Berkendara Sambil Menelepon, Remaja di Blitar Tewas Tertabrak Kereta Api
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, Hakim Sisworo, mengatakan penyegelan dilakukan karena pihaknya belum menerima pengajuan izin perpanjangan tempat usaha dari pengelola Jojo Cafe.
Kata Hakim, izin usaha dan pemakaian tempat Cafe Jojo habis tahun 2020 dan belum ada pengajuan perpanjangan.
"Yang kami lakukan hanyalah mengambil alih aset Pemkot karena izin habis," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.