BLITAR, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Blitar merasa gugup saat harus melepaskan cincin yang ditindikkan pada alat kelamin seorang pria berinisial MRZ (25).
Pria warga Desa Kalibunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar itu datang ke kantor pemadam kebakaran setelah gagal melepas cincin pada alat kelaminnya.
Para petugas pun merasa gugup karena baru pertama kali harus menjalankan tugas melepaskan cincin logam dari alat kelamin pria.
Baca juga: 4 Pasien Covid-19 Meninggal, Kota Blitar Naik PPKM Level 3
Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar Andi Putra Sagita mengungkapkan bagaimana empat petugas gugup saat melakukan upaya pelepasan cincin yang dipasang di bagian tubuh yang tidak wajar itu.
"Selama ini yang sering kami hadapi melepas cincin dari jari. Tadi kami harus melepas cincin dari alat kelamin, wajar teman-teman ada nervous-nya," kata Andi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
Apalagi, kata Andi, cincin dengan diameter lingkaran sekitar 2,5 sentimeter itu terpasang dengan metode ditindik pada kulit bagian bawah alat kelamin MRZ.
Baca juga: Diduga Ketiduran di Rel karena Minuman Keras, Pemuda di Blitar Terlindas Kereta Api
Andi mengatakan, pada cincin itu sebenarnya terdapat alat pengunci berukuran kecil yang juga dapat digeser untuk melepaskan penguncian.
Dengan demikian, cincin itu dirancang untuk dapat dipasang dan dilepas sewaktu-waktu.
Namun, kata dia, alat pengunci itu mengalami kemacetan sehingga MRZ tidak dapat melepaskan cincin tersebut.
Baca juga: Khofifah Berharap Kendang Jimbe Blitar Dapatkan Pasar Ekspor Baru pada Rangkaian Pertemuan G20