Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi, Yudi Kembangkan Jenis Anggrek Baru, Raup Untung Rp 10 Juta Per Bulan

Kompas.com - 15/02/2022, 06:00 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Begitulah yang tergambar pada diri Eko Yudi Purnomo, warga Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Berawal dari hobi, dia sukses membudidayakan berbagai jenis anggrek di rumahnya.

Sebulan, Yudi bisa mendapat untung Rp 10 juta dari anggrek yang dibudidayanya. Anggrek itu terjual di sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti terjual di Malang, Ngawi, Mojokerto, Banyuwangi, dan Kota Batu.

Kesuksesan Yudi dalam membudidaya anggrek datang dengan tidak disengaja. Yudi memilih fokus membudidaya anggrek setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 2015.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkab Lumajang Siapkan Isolasi Terpadu

Yudi yang hobi dengan bunga anggrek lantas menggeluti dunia anggrek. Sejak tahun 2016, dia memilih tinggal di Kota Batu untuk menekuni hobinya. Lalu pada tahun 2018, dia memutuskan untuk pulang ke Lumajang dan merintis usaha budidaya anggrek.

"Saya ini tidak ada basic pertanian sama sekali. Karena hobi, saya sering kumpul dengan teman-teman pecinta anggrek di Malang," kata Yudi saat ditemui di kebunnya di Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Senin (14/2/2022).

Yudi membudidaya anggrek di atas lahan seluas 200 meter persegi. Yudi rutin merawat bunga tersebut. Mulai dari menyiram, memupuk, hingga mengawinkan dua jenis anggrek yang berbeda.

Dalam proses budidaya, Yudi dibantu oleh satu orang pegawai yang dididiknya dari nol sampai akhirnya mengerti tentang anggrek.

Baca juga: Pura-pura Ingin Membeli, 2 Perempuan di Lumajang Bawa Kabur 3 Gelang Emas

Selain menjual anggrek yang sudah jadi, Yudi juga menyediakan bibit anggrek dalam kemasan botol yang berisi 50 bibit anggrek yang dijual dengan harga Rp 30.000.

Sedangkan untuk anggrek usia satu bulan, dia menjualnya dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Untuk anggrek dewasa, dia menjualnya hingga Rp Rp 9 juta, tergantung dengan keindahan dan jenis anggrek.

"Kalau yang botolan biasanya Rp 30.000, kalau yang dewasa macam-macam. Paling mahal ada yang sampai Rp 9 juta," jelasnya.

Salah satu anggrek yang tumbuh di kebun milik Yudi Eko PurnomoKOMPAS.com/Miftahul Huda Salah satu anggrek yang tumbuh di kebun milik Yudi Eko Purnomo
Kembangkan anggrek jenis baru

Di kebunnya, Yudi membudidayakan ribuan anggrek dari berbagai jenis. Seperti jenis dendrobium, vanda, catleya, bulan, dan masih banyak jenis lainnya.

Bahkan, Yudi dan pegawainya berhasil menumbuhkan anggrek jenis baru yang telah didaftarkan sertifikasi internasional. Seperti anggrek dendrobium rumini, dendrobium lumajang eksotik, dendrobium unique dan anggrek dendrobium pesona lumajang.

Saat ini, Yudi dan pecinta anggrek lainnya di Lumajang membentuk Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang Lumajang. Walaupun jumlah anggotanya masih sedikit, mereka selalu berusaha untuk membuat anggrek murah Lumajang terangkat popularitasnya.

"Orangnya masih sedikit. Tapi kita usaha maksimal supaya anggrek murah Lumajang bisa terangkat," tambahnya.

Baca juga: Sapi Senilai Rp 27 Juta Milik Warga Probolinggo yang Dicuri Ditemukan di Lumajang

Nugroho (26) warga Kecamatan Randu Agung, Kabupaten Lumajang, rela datang langsung ke Pasirian hanya untuk membeli anggrek. Menurutnya, selain murah, anggrek merupakan tanaman yang indah dan perawatannya tidak sulit. Selain itu, daunnya tidak membuat kotor.

Nugroho mengaku gemar anggrek sejak tahun 2016.

"Harganya terjangkau, juga perawatannya mudah. Tidak membuat kotor ruangan," jelas Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com