KOMPAS.com- Seorang polisi bernama Bripda Febriyan Duwi menjadi salah satu korban tewas dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember, Minggu (14/2/2022).
Sang istri, Diana tak bisa menahan kesedihannya.
Matanya tampak berkaca-kaca di depan meja petugas tim Disaster Victim Investigation (DVI). Sesaat kemudian air matanya menetes.
Baca juga: Apa Itu Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Penggelar Ritual Berujung Tewasnya 11 Orang di Jember?
Diana mengatakan, dirinya baru satu tahun menikah dengan Bripda Febriyan.
Namun dirinya tinggal berbeda daerah dengan sang suami.
Suaminya berdinas di Bondowoso. Sedangkan Diana sendiri bekerja di Probolinggo, Jawa Timur.
Baca juga: Sang Ibu Tewas dalam Ritual Maut di Jember, Anak: Ma, Kenapa Tinggalin Aku?
Diana mengatakan, meski tak tinggal satu rumah, mereka kerap berkomunikasi.
"Selama ini enggak ada yang aneh sama suamiku," katanya, seperti dikutip dari Surya.co.id, Minggu (13/2/2022).
Sebelum insiden itu terjadi, Bripda Febriyan sempat berpamitan dengan dirinya melalui telepon.
"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," ujar dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.