Hasan kerap menggelar berbagai kegiatan di ruang tamunya tersebut sejak dua tahun lalu.
Mulanya pihak pengurus desa tidak menaruh curiga karena kegiatan yang digelar dua bulan sekali itu dirasa postif.
Misalnya membaca Al Qur'an, dzikir dan selawat.
“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini, itu saya kurang tahu,” tambah dia.
Baca juga: 23 Warga Jember Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, Begini Respons Bupati Hendy
Nanda menjelaskan, dari hasil penelusurannya, ritual tersebut bukan ritual pertama.
Kelompok Hasan kerap menggelar ritual di pantai.
"Namun orangnya (dulu) tidak sebanyak sekarang," katanya.
Nanda mengaku, anggota kelompok tunggal jati nusantara itu ada yang datang pada Hasan untuk berobat, punya masalah ekonomi, maupun masalah keluarga.
Baca juga: Kronologi Tewasnya 11 Orang saat Ritual di Pantai Jember
“Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga,” papar dia.
Dia menilai warga yang datang untuk ikut kegiatan itu berasal dari luar desa.
Kemungkinan karena diajak untuk melakukan ritual guna menyelesaikan masalah yang dialami oleh anggotanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Bagus Supriadi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.