Di sisi lain, penutupan jalan membuat pengunjung lebih leluasa berjalan santai dan berfoto di kawasan tersebut.
Bahkan, sejumlah pemuda terlihat bermain sepak bola, badminton, dan bersepeda, di kawasan tersebut.
Salah satunya, Putra Pratama (17) yang sibuk memotret bersama adiknya, Marisa Fembi (14). Menurutnya, kondisi jalan yang sepi membuatnya bisa mengambil angle foto yang baik dari kamera.
"Memudahkan untuk ambil foto karena lalu lalang kendaraan tidak ada, menurutku Kayutangan ini recommended untuk ambil foto yang Instagramable, ini kan kayak Jogja kecil," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Malang Naik, Kuliah Tatap Muka UB Dibatasi 25 Persen
Ia juga menilai kebijakan penutupan jalan mulai pukul 19.00 hingga 23.00 memiliki sisi positif dan negatif. Untuk hal positif mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 dan dampaknya mengganggu pengendara yang hendak lewat harus memutar.
"Menurutku ganggu perjalanan soalnya muter, tapi mengantisipasi adanya COVID-19 cukup baik," ujarnya.
Sebelumnya, Satlantas Polresta Malang Kota melakukan penutupan Jalan Basuki Rahmat saat malam hari. Kebijakan itu berlaku mulai pukul 19.00 hingga 23.00 bagi pengendara yang hendak melintas.
Satlantas Polresta Malang Kota juga menerjunkan petugas yang berjaga saat penutupan jalan tersebut. Namun bagi pengendara seperti ojek online, ambulans, pemadam kebakaran dan lainnya tetap boleh melintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.