Hal serupa juga dirasakan Nurin Sujarwati (54), warga Jalan Bareng Tenes, Kota Malang. Sehari-hari, Nurin berjualan mi pangsit.
Nurin juga kesusahan mencari minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter. Padahal, ia butuh dua liter minyak goreng untuk berjualan dalam sehari.
"Beli ya masih harga lama, cari di Pasar Kasin juga enggak ada kata pedagangnya, ya sudah beli minyak yang harga lama saja daripada enggak jualan, karena pangsit saya ada dimsumnya," ungkapnya.
Baca juga: Rela Antre Berjam-jam, Warga Malang Serbu 1.000 Paket Minyak Goreng Murah dari Khofifah
Untuk menyiasati kondisi itu, Nurin menggoreng dimsumnya menggunakan minyak goreng yang sama untuk beberapa kali.
Sebenarnya ia ingin mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter itu.
"Inginnya sih bisa dapat harga murah, tapi nyarinya masih susah," katanya.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Besar Kota Malang, Afi Riskia, mengatakan, meski pemerintah telah memberikan waktu penyesuaian penjualan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter sejak 19 Januari lalu, dirinya masih kesulitan untuk mendapatkannya.
"Kemarin sih aku tanya ke grosiran itu belum ada, Jadi masih dengan harga yang lama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.