Namun, seorang tetangga L yang berinisial YS (17) juga dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron berdasarkan hasil tracing kedua, Jumat (21/1/2022).
"Ia diduga tertular dari Nyonya L. Karena ia merupakan salah satu warga yang punya riwayat kontak langsung dengan L," kata Kapolsek Singosari Kompol Achmad Robial selaku Komandan Satgas Covid-19 Kecamatan Singosari, Senin (24/1/2022).
Kini YS pun harus menjalani isolasi.
"Betul. YS sekarang sedang menjalani isolasi mandiri di Safe House Rusunawa Kepanjen," terangnya.
Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19 Diduga Tertular Pasien Omicron di Malang
Sebanyak sembilan orang warga Madiun, Jawa Timur dinyatakan positif varian Omicron dari klaster BNI cabang Madiun.
"Iya benar. Untuk Omicron total sembilan yang sudah diterima hasilnya," kata Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Robertha Juvita.
Sembilan orang itu dipastikan terpapar Covid-19 varian Omicron dari klaster BNI cabang Madiun.
Klaster ini bermula dari seorang anak salah satu pegawai BNI 46 Madiun yang mengalami sakit dan dirawat di RSU Santa Clara Kota Madiun.
Anak tersebut mengalami batuk-batuk. Setelah dites PCR, hasilnya positif Covid-19.
"Ibunya (yang juga pegawai BNI) kita PCR bersama tujuh karyawan lainnya ternyata juga positif Covid-19," kata Wali Kota Madiun Maidi, Selasa (18/1/2022).
Sebagai bentuk kewaspadaan, tim Dinkes Kota Madiun melakukan tes massal pada 149 karyawan BNI Madiun.
Tes dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pasien yang terinfeksi varian Omicron.
"Karena Omicron cepat maka PCR kami juga cepat. Ini sudah saya isolasi tidak boleh keluar ke mana-mana. Tim kesehatan sudah turun semua dan kontak eratnya semua di-tracing," kata Maidi.
Lantaran temuan ini, Kantor BNI cabang Madiun pun sempat menutup layanan sementara.
Baca juga: Pulang dari Yunani, Pekerja Migran asal Kota Madiun Positif Covid-19
Kasus Covid-9 varian Omicron juga ditemukan di Lamongan, Jawa Timur.
Pasien adalah seorang santri salah satu pondok peantren di Lamongan. Pasien berusia 16 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat mengungkapkan santri tersebut sebelumnya telah mengeluhkan pilek.
"Dua hari terakhir (sebelum diketahui terpapar), memang sudah pilek, demam dan nyeri," ucap Taufik Hidayat, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Kisah Pilu Korban Investasi Bodong Lamongan, Rugi Rp 27 Juta dan Hendak Diceraikan oleh Suami