Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Ibu di Gresik Menghidupi 3 Anaknya dengan Memungut Sampah

Kompas.com - 21/01/2022, 19:29 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Perjuangan Devi Rosyida Ariyani (30), dalam menghidupi ketiga orang anaknya patut diacungi jempol. Warga Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, itu tidak malu menjadi tukang angkut sampah yang biasa dilakukan kaum pria.

Bermodal motor gerobak tua, Devi setiap hari berkeliling memungut sampah dari rumah-rumah warga untuk selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ini sudah berlangsung beberapa tahun, bahkan sebelum Devi memutuskan bercerai dengan suaminya setahun lalu.

"Saya sudah mulai bekerja seperti ini sejak 2013, saat itu masih sama suami. Kemudian saya mulai sendiri itu sejak 2017, dibantu sama salah seorang kerabat, sampai hari ini," ujar Devi menceritakan kisahnya kepada awak media, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Siswa SMP di Gresik Dipanggil Dulu Sebelum Dihajar di Luar Kelas oleh Kakak Kelasnya

Devi rela menjalani pekerjaan sebagai tukang pungut sampah untuk memenuhi kebutuhan ketiga buah hatinya yang masih berstatus pelajar. Satu anaknya sedang menempuh pendidikan di tingkat SMP dan dua lainnya di jenjang SD.

Devi mengatakan, sebelum dirinya, mertuanya juga melakoni pekerjaan serupa.

"Awalnya itu ya bapak mertua yang menawari pekerjaan ini, sebab bapak mertua kan sudah lebih dulu kerja memunguti sampah. Meski saya sudah cerai sama suami satu tahun lalu, tapi saya tetap berhubungan baik sama bapak mertua yang kasih kerjaan ini," kata Devi.

Pekerjaan memungut sampah dari bak yang ada di rumah-rumah warga ini dilakoni Devi selepas mengantarkan anaknya ke sekolah. Biasanya, dia melakukan itu setiap pukul 10.00 WIB pada Hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat.

"Dalam satu minggu itu, saya total memungut sampah dari rumah warga di empat RT (Rukun Tetangga). RT 4, 6, 11 dan 12, yang ikut RW III. Saya lakukan secara bergiliran (setiap RT)," ucap Devi.

Baca juga: Siswa SMP Diduga Dianiaya Kakak Kelas di Sekolah, Orangtua di Gresik Lapor Polisi

Ada sekitar 160 lebih keluarga yang termasuk dalam empat RT tersebut. Sampah yang diambil dari rumah-rumah warga tersebut dibuang ke TPA Ngipik. Meski tidak terlalu jauh, Devi kerap dibuat gusar lantaran menggunakan kendaraan roda tiga yang sudah berusia tua dan kerap mogok.

"Kalau sebulan dapat lah Rp 2,3 juta, itu sudah bersih. Tapi kalau misalnya sedang rusak, ya terpaksa mengurangi bayaran untuk memperbaikinya di bengkel," tutur Devi.

Dapat bantuan kendaraan roda tiga

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Mokhammad Najikh mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan berupa kendaraan roda tiga untuk Devi. Bantuan itu diberikan karena menilai Devi sangat membutuhkan kendaraan baru untuk mengangkut sampah.

"Atas nama pemerintah, kami dari DLH Gresik hanya dapat memfasilitasi. Sebelumnya kami juga lebih dulu berkoordinasi dengan kepala desa dan RW setempat, termasuk sempat izin kepada bupati dan pak Sekda, mereka semua mengizinkan untuk bantuan ini," kata Najikh.

Najikh menjelaskan, kendaraan roda tiga yang diberikan kepada Devi tersebut merupakan kendaraan untuk menunjang penanganan sampah warga di desa dan RW setempat. Dengan begitu, kendaraan itu bukan murni milik Devi, melainkan Devi hanya sebagai pengguna lantaran kendaraan itu menjadi aset desa atau RW setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com