"Selain kabel sebagai penghantar, kami juga gunakan lempengan besi dan tembaga yang berfungsi sebagai elektroda positif dan negatif," ucap dia.
Sementara, Faiq Rofiqi selaku guru pembimbing kedua siswi tersebut mengaku, cukup bangga dengan apa yang dilakukan oleh anak didiknya.
Terlebih, hasil inovasi tersebut sempat dikukuhkan menjadi juara pertama dalam lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan beberapa waktu lalu.
"Kami cukup mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para siswa. Pihak sekolah juga sangat mendukung riset yang dilakukan para siswa, mulai dari penyediaan sarana maupun prasarana pendukung," kata Faiq.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Gresik Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru, Ini Alasannya
Ia berharap, hasil inovasi kedua siswi ini dapat dilanjutkan oleh para peneliti yang lebih mumpuni, sehingga dapat dimanfaatkan secara luas bagi keperluan dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka memberikan energi terbarukan pada dunia pembangkit listrik.
"Kami juga berharap, penemuan kedua siswi ini dapat dilanjutkan oleh para peneliti lain jika limbah tempe dapat menghasilkan listrik, supaya dapat menghasilkan energi terbarukan dan tidak sekedar mengandalkan sumber daya alam yang kian menipis jumlahnya," tutur Faiq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.