Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Terbakar di Ponorogo yang Tewaskan 2 Pria Bersaudara, Sempat Oleng dan Tabrak Pohon

Kompas.com, 5 April 2024, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Satwika Laksa Abima Hudalistya (22) dan Ferdinand Raditya Utomo Putra (24) meninggal saat mobil yang mereka kendarai terbakar di Jalan Alternatif Ponorogo-Trenggalek, Desa Kepuhrubuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Rabu (3/4/2024).

Satwika tercatat sebagai warga Dukuh Krajan Desa Simo Kecamatan Slahung. Sementara Ferdinand Raditya Utomo Putra adalah warga Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.

“Keduanya informasinya bersaudara. Rumah orang tua mereka berhadap-hadapan di Desa Simo, Kecamatan Slahung,” kata Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP Jumianto Nugroho, Rabu sore.

Baca juga: Viral Video Maling Bertopeng Kresek di Ponorogo, Pelaku Ambil 500 Bungkus Rokok dan Uang Rp 10 Juta

Sebelumnya, identitas korban tak diketahui saat dievakuasi dari mobil Honda Brio A 1796 JJ yang terbakar.

Menurut AKP Jumianto, ia mendapatkan informasi jika salah satu korban akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya pada Idul Adha tahun ini.

“Nanti pada bulan besar. Informasi keluarga korban Ferdinant yang akan menikah pada bulan besar (Idul Adha) nanti,” ungkap dia.

Sementara itu Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto menjelaskan kejadian tersebut berawal saat mobil Honda Brio bernomor polisi A 1796 JJ itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ponorogo menuju Siman.

Saat melewati jembatan, tiba-tiba mobil oleng ke kiri dan langsung menabrak sebuah pohon Mindi yang berada di timur jalan.

Baca juga: 2 Orang Tewas Terjebak di Dalam Honda Brio yang Terbakar di Ponorogo

"Tak lama kemudian mobil terbakar dan pengemudi serta penumpang di sebelah kirinya terjepit di dalam mobil ikut terbakar," kata Nanang.

Menurut Nanang, warga di sekitar lokasi berusaha menolong korban. Namun api yang membakar mobil semakin besar.

“Sempat juga ada suara teriakan minta tolong, dari penumpang atau pengemudi, namun warga enggan mendekat karena mobil terbakar,” tegasnta.

Warga kemudian menghubungi Polsek Siman dan meminta untuk mendatangkan mobil pemadamam kebakaran. Setelah mobil damkar tiba api dapat dipadamkan dan yang tersisa hanya kerangka mobil saja.

"Setelah api padam, kondisi pengemudi dan penumpang didalam kendaraan ikut terpanggang api. Penumpang dan pengemudi meninggal dunia," jelas Nanang.

Baca juga: 2 Bocah TK Ditemukan Tewas Tenggelam di Bendungan Setono, Ponorogo

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Pythag Kurniati), Tribun Jatim

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau