Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Maling Bertopeng Kresek di Ponorogo, Pelaku Ambil 500 Bungkus Rokok dan Uang Rp 10 Juta

Kompas.com, 3 April 2024, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pencurian seorang pria dengan topeng kresek plastik berwarna merah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video, pencuri tampak mengenakan pakaian lusuh dan menutupi wajahnya saat beraksi di toko milik warga.

Pencuri itu turun dari tangga lantai dua toko tersebut dan terlihat mondar-mandir dengan santai di dalam toko.

Peritiwa tersebut terekam pada Kamis (28/3/2024) sekitar pukul 23.59 WIB di toko milik Basuki Rahmat yang ada di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Baca juga: 2 Bocah TK Ditemukan Tewas Tenggelam di Bendungan Setono, Ponorogo

Dari penampilannya, pria itu sempat diduga sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) lantaran berpakaian compang-camping.

Namun, menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh polisi, dipastikan bahwa pelaku bukan ODGJ.

Hal tersebut diterangkan oleh pihak unit reskrim Polsek Sawoo, AKP Joko Suseno.

“Sudah kami sudah olah TKP,” ungkapnya pada Sabtu (30/3/2024),

Dia menjelaskan pemilik toko, Basuki, kaget ketika membuka toko miliknya dengan kondisi dagangan yang teracak-acak.

Basuki kehilangan 500 bungkus rokok dan uang tunai dengan total kerugian mencapai Rp 20 juta lebih.

Baca juga: Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

“Meja kasir sudah terkuras uangnya. Rokok sejumlah 500 bungkus. Jika ditotalkan, Rp 20 juta lebih. Uang cash-nya Rp10 juta dan rokok juga ditotal Rp 10 juta,” kata Joko.

Pemilik toko kemudian mengecek rekaman kamera CCTV dan menemukan bukti orang asing masuk pada Kamis dini hari.

Dari hasil olah TKP, tidak ada aksi perusakan pintu yang dilakukan maling tersebut. Diduga pelaku naik ke lantai 2 dengan menggunakan tangga lewat samping toko.

“Entah pakai tangga atau apa naik ke lantai 2. Karena memang pengakuan pemilik lantai 2 tidak pernah dikunci,” beber mantan Kapolsek Sawoo.

Menurut pengakuan korban, lantai 2 selama ini dibiarkan kosong dan tidak digunakan oleh korban.

“Kalau hasil analisa sementara sepertinya orang sengaja menurupi kresek berwarna merah. Karena hasil olah TKP menemukan kresek merah yang sekiranya digunakan oleh pelaku,” katanya.

Baca juga: Cumi dan Teri Berformalin Ditemukan Saat Razia Takjil di Ponorogo

AKP Joko mengaku saat ini anggota Polsek Sawoo masih terus berusaha mengungkapnya dengan rekaman CCTV toko korban dan CCTV di titik yang lain.

“Doakan saja cepat terungkap ya. Kalau gila mungkin tidak (pelaku). Pura-pura mungkin iya,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Toko di Ponorogo Diacak-acak Maling Bertopeng Kresek, 500 Bungkus Rokok Raib, Meja Kasir Dikuras

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau