NGANJUK, KOMPAS.com – Sejumlah rekaman video yang berisi pengakuan Ketua PPK Kertosono Muh Alwy Baroya, dan anggota Panwascam Kertosono Moch Muchsin, viral di media sosial Facebook.
Kedua penyelenggaran Pemilu di Kecamatan Kertosono tersebut mengakui bahwa telah memanipulasi dan menggelembungkan suara untuk salah satu calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar di Dapil III Nganjuk, Nisa Aprilia.
Baca juga: Soal Penggelembungan Suara Caleg DPR RI di Jember, Ini 3 Rekomendasi Bawaslu
Adapun Dapil III Nganjuk meliputi Kecamatan Kertosono, Ngonggot, dan Kecamatan Prambon.
Rekaman video pengakuan itu di antaranya diunggah oleh akun @Henny Niniek Dyah ES. Selain akun tersebut, akun @Wikrama Wardhana juga mengunggah potongan video serupa di Facebook.
Video pengakuan penyelenggaran Pemilu di Kecamatan Kertosono ini tidak hanya tersebar di Facebook, melainkan juga grup-grup WhatsApp yang mayoritas berisi warga Kabupaten Nganjuk.
Baca juga: Tim Pemenangan Caleg DPR RI di Jember Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara
“Kami mengakui bahwa ini saya lakukan tidak sendiri, semua yang ada di sini terlibat. Silakan membuat pengakuan sendiri, sebelum saya yang membuat pengakuan,” ucap Alwy dalam rekaman video tersebut sebagaimana didengar Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
“Terima kasih atas perhatian dan juga koreksinya, bahwa kami penyelenggara di Kecamatan Kertosono ini bersama-sama melakukan penambahan suara pada salah satu Caleg,” lanjut Muchsin, anggota Panwascam Kertosono
Dalam rekaman video tersebut, Muchsin mengaku bahwa dirinya diminta tolong oleh tim kampanye salah satu caleg Partai Golkar, untuk menggelembungkan suara.
“Sebenarnya juga tidak berani, saya juga menolak, namun dimintai tolong, sehingga kami mohon maaf kepada semuanya. Kami dimita sama timnya Caleg, kami bersama-sama, (dimintai tolong) sama timnya Mbak Nisa,” ujar Muchsin.
Kompas.com telah mengonfirmasi video viral tersebut ke Ketua KPU Kabupaten Nganjuk, Pujiono. Puji, sapaan akrab Pujiono, tak menampik adanya video tersebut.
Namun Puji mengaku belum bertemu dan berkomunikasi dengan Alwy setelah video pengakuan tersebut viral.
“Sampai hari ini dengan Pak Alwy saya belum ketemu, dan memang yang mengaku Pak Alwy ya, jadi belum ketemu,” jelas Puji kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
“Cuma Pak Aris dan Pak Ghofur (komisioner KPU Nganjuk) ya kemarin mendatangi Bawaslu. Tapi ya hanya menjenguk saja kondisinya seperti apa, karena kondisinya kan masih sesak sebenarnya si Alwy,” lanjutnya.
Baca juga: Link Live Streaming Rekapitulasi Hitung Suara Nasional Pemilu 2024 Hari Ini
Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Nganjuk, Yudha Harnanto, mengungkap bahwa perkara ini saat ini tengah ditangani Gakkumdu Bawaslu.
“Terlapornya hanya dua orang ya. Karena memang sesuai dengan video yang lagi beredar di masyarakat itu kan pengakuan dari dua orang tadi (Alwy dan Muchsin),” tutur Yudha.