KOMPAS.com - CA (21), mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ditemukan meninggal dalam mobil pada Minggu (5/11/2023).
Korban adalah mahasiwi Fakultas Kedokteran Hewan angkatan tahun 2019.
Mobil tersebut terparkir di halaman apartemen di Jalan H. Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat ditemukan, kepala korban terbungkus plastik yang terhubung dengan selang ke tabung gas helium yang berada di jok mobil depan.
Selain itu, di dalam mobil, polisi menemukan beberapa barang lain yakni 2 surat yang ditulis CA, ponsel dan juga dompet.
Baca juga: Mengungkap Fakta Kematian Mahasiswi Unair di Dalam Mobil...
Jenazah CA kemudian disemayamkan di Rumah Persemayaman Dana Pangrukti, Kota Kediri, Senin (6/11/2023).
Rencananya korban akan dimakamkan di Pemakaman Tionghoa di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Kematian CA membuat keluarganya syok. Hal tersebut diungkapkan ayah CA, Gunawan (74).
"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," kata Gunawan, saat ditemui di rumah duka di Kota Kediri.
"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengatakan keluarga terakhir kali bertemu dengan CA pada Senin (30/11/2023). Saat itu CA pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Baca juga: Berikut Isi 2 Surat yang Ditinggalkan Mahasiswi Unair yang Ditemukan Tewas di Mobil
Setelah itu CA kembali ke Surabaya pada Selasa (31/11/2023).
Lalu pada Rabu (1/11/2023) pagi, CA kembali ke Kediri untuk melayat orang tua rekannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal di kawasan Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
"Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," katanya.
Gunawan bercerita, anaknya becita-cita menjadi dokter hewan. Sejak kecil, menurut Gunawan, CA sangat menyukai binatang dan memiliki kucing serta anjing di rumahnya.