Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensor Gerak Amankan 4,5 Hektar Sawah dari Serangan Babi Hutan di Probolinggo

Kompas.com - 01/11/2023, 17:30 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kelompok tani di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kini menggunakan sensor gerak untuk mengusir hama babi.

Seperti diketahui, lahan sawah petani di Desa Binor yang berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, kerap rusak karena dilintasi puluhan ekor babi. Sehingga lahan padi dan jagung mereka sering mengalami kerusakan hingga gagal panen.

Dana (30), petani wanita warga setempat, menyebut, hama babi kerap merusak lahan padi dan jagung miliknya dan para petani lainnya.

Baca juga: Respons Pemkab Probolinggo soal Keluhan Kades Ngadisari Terkait Retribusi dan Sampah Wisata Gunung Bromo

Luas lahan yang rusak bisa sampai seperempat hektar gara-gara dilintasi babi liar yang banyak datang dari perbukitan dan hutan.

"Hama babi liar mengkhawatirkan kami selama ini, karena merusak tanaman pertanian. Dengan adanya sensor gerak ini sangat membantu untuk mengusir hama babi," kata Dana kepada KOMPAS.com, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Bus Terguling Usai Hindari ODGJ di Probolinggo, 2 Penumpang Tewas

Sensor gerak pengusir hama babi itu baru digunakan seminggu yang lalu dan disebut efektif mengusir babi.

Cara kerjanya, saat babi berjarak sekitar 10 meter, saat melintasi garis sensor, maka melalui sensor gerak akan mengirim sinyal ke sirine dan mengeluarkan surat berupa anjing menggonggong. Dari suara tersebut babi pun tidak jadi atau urung melintasi sawah atau lahan pertanian warga.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zubaidi mengapresiasi inovasi sensor gerak pengusir hama babi tersebut.

"Sebelumnya inovasi itu tidak ada di Kabupaten Probolinggo. Bagus, ada inovasi dalam memproteksi tanaman, coba bisa dimodifikasi untuk mengusir hama tikus, akan membantu petani kita," jelas Mahbub.

Asisten Manajer Umum, Sipil dan CSR Nusantara Power Wiji Dwi Purbaya mengatakan, berkaitan dengan permasalahan hama babi hutan yang menyerang lahan petani, pihaknya bersama dengan komunitas Perisai dan Kelompok Tani menginisiasi adanya inovasi alat pengusir hama babi hutan yang dipasang di area persawahan Desa Binor sebanyak 2 titik.

Alat ini dipasang di pintu masuk yang menjadi jalur babi dari hutan menuju lahan pertanian, sehingga penerapan alat ini setidaknya dapat menjangkau 4,5 hektar lahan yang dimiliki 9 orang petani yang paling terdampak dan dirugikan dari serangan babi hutan.

"Dengan menggunakan sensor gerak, setiap gerakan yang ditangkap oleh sensor akan diterima dan memunculkan bunyi gaungan anjing melalui speaker aktif, sebagaimana gaungan anjing merupakan hal yang paling ditakuti oleh babi hutan," ujar Wiji.

Sistem kerja dari alat ini menggunakan tenaga surya sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak membebani kelompok tani dari sisi operasional sebagai penanggung jawab dan pengelola alat.

Dengan penerapan inovasi ini akan membantu petani untuk memeroleh hasil panen secara lebih optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com