SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi membongkar makam ESP (37), korban penganiayaan di Pasar Uka, Benowo, Surabaya, Kamis (24/8/2023). Langkah itu dilakukan setelah polisi memutuskan untuk mengotopsi jenazah yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul tersebut.
ESP tewas usai dikeroyok sejumlah orang setelah diduga secara tak sengaja menyenggol seorang perempuan.
Berdasarkan pantauan, belasan polisi tampak tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kendung sejak pukul 10.00 WIB. Mereka langsung membongkar makam.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan mengatakan, ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi memutuskan untuk ekshumasi makam ESP untuk kepentingan otopsi.
Baca juga: Pedagang Pasar Benowo Surabaya Tewas Dimassa Tak Sengaja Senggol Wanita, 4 Orang Diperiksa
"Ekshumasi makam korban meninggal dunai usai pengeroyokan, kami lakukan untuk memastikan beberapa kejanggalan," kata Teguh, ketika ditemui di TPU Kendung.
Proses otopsi itu dilakukan tepat setelah sepekan korban dimakamkan. Petugas yang mengotopsi adalah gabungan dari Bidokes Polda Jatim, Tim Forensik Polrestabes Surabaya, serta dokter Universitas Airlangga (Unair).
"Tujuan ekshumasi ini dilakukan untuk otopsi, yang diperlukan guna proses penyidikan lebih lanjut," jelasnya.
Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan, satu dari tiga pelaku penganiayaan kuli panggul tersebut sudah ditahan. Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran kepada dua orang yang melarikan diri.
"Total ada tiga pelaku pengeroyokan, serta satu pelaku yang berinisial SWS sudah diamankan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang saksi, Angga mengatakan, penganiayaan bermula saat korban ESP, warga Jalan Dukuh, Pengalangan, Gresik, hendak mengangkat sayur di dalam wadah yang lumayan besar.
Namun, dia tidak sengaja menyenggol dada seorang perempuan yang berdagang gorengan, di pasar tersebut.
Baca juga: Tak Sengaja Senggol Wanita, Pedagang Sayur di Pasar Surabaya Tewas Dikeroyok
"Perkaranya (penganiayaan) enggak sengaja nyenggol dada istri salah satu pelaku," kata Angga, ketika ditemui di sekitar lokasi, Jumat (18/8/2023).
Akhirnya, perempuan tersebut melaporkan kejadian yang dialaminya ke sang suami. Dengan emosi, pria itu langsung menghampiri korban yang masih beraktivitas di sekitar Pasar Uka.
Tak hanya itu, suami pedagang gorengan tersebut juga mengajak dua kerabatnya di sekitar Pasar Uka. Mereka sehari-hari bekerja sebagai juru parkir dan pedagang di lokasi tersebut.
"Terus korban itu di massa sama tiga orang. Tiga orang ini bersaudara, setahu saja ada yang tukang parkir terus pedagang juga," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Benowo, AKP Nurdianto Eko Wartono mengatakan empat orang saksi sudah diperiksa untuk kasus ini.
Baca juga: Nasib Pria A, Kuli Panggul di Surabaya yang Tewas karena Senggol Wanita
Nurdianto mengungkapkan, korban diduga tewas dikeroyok sejumlah orang.
"Benar, ada korban hingga meninggal dunia, korban berinisial E, diduga akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan tiga orang, kejadianya, Jumat, jam 08.00 WIB," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.