Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kampung Pancasila di Banyuwangi, Dudung Ingatkan Pentingnya Hidup Berdampingan

Kompas.com - 23/08/2023, 18:46 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku bersyukur dapat hidup damai di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Dudung, meski Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, agama, budaya dan adat-istiadat yang berbeda-beda, namun tetap bersatu.

"Tidak seperti di Timur Tengah yang sering konflik karena hanya satu golongan seperti Irak, Afghanistan hingga Yaman," kata Dudung saat berkunjung ke Kampung Pancasila di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Melihat Kampung Pancasila di Desa Senduro Lumajang, Hidup Berdampingan dalam Perbedaan

Dalam sambutanya, Dudung juga mengingatkan kepada siapa saja untuk tidak mengganggu NKRI yang masyarakatnya heterogen.

"Yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa hati-hati. Ini pengalaman saya waktu itu," ungkap Dudung.

Baca juga: Cegah Sampah Masuk Laut, Sungai di Banyuwangi Dipasangi Jaring Penghalang

Menurut Dudung, adanya Kampung Pancasila tersebut dapat mempererat tali persaudaraan antar-golongan.

"Ini luar biasa tentunya, semoga terus dipertahankan. Mudah-mudahan ini terus disosialisasikan bahwa memang keberagaman perbedaan ini menjadi indah," ucap Dudung.

Dudung mengapresiasi kerukunan masyarakat di Kampung Pancasila Banyuwangi.

"Apabila kita bersatu, kita saling tolong-menolong saling membantu, maka akan luar biasa. Jangan sampai terprovokasi," tegas Dudung.

Dudung berharap, Kampung Pancasila di Banyuwangi dapat dijadikan contoh maupun tolok ukur kampung-kampung yang lain dalam bermasyarakat.

"Maka kita jangan merasa yang paling benar, paling betul sendiri. Jadi semuanya sama, jadi saya sekali lagi mengucapkan terima kasih atas kerukunan di sini," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Patoman, Suwito, mengaku senang wilayahnya dikunjungi oleh orang nomor satu di jajaran TNI AD.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com