Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelap Mata karena Sakit Hati, Ayah Bunuh Anak Kandung di Kediri, lalu Buang Jasad Korban

Kompas.com - 18/07/2023, 20:10 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus mayat dalam karung di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), terungkap. Korban, DLK (20), ternyata dibunuh oleh ayah kandungnya, Suprapto (53).

Pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati pelaku.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri AKP Rizkika Putra Atmadha mengatakan, perempuan muda tersebut dibunuh pada Rabu (5/7/2023).

Saat korban tiba di rumah sepulang bekerja, DLK masuk ke kamar untuk ganti baju.

Pelaku kemudian beraksi dengan menarik tangan korban. DLK berontak dan berteriak, tetapi pelaku tetap melanjutkan perbuatannya dengan membekap korban.

Pergulatan itu membuat DLK terjatuh dan kepalanya terantuk lantai hingga terluka. Ia lalu tak sadarkan diri.

"Sehingga menimbulkan luka pada korban sebagaimana hasil otopsi," ujar Rizkika dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Kediri, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Perjalanan Kasus Temuan Mayat Dalam Karung di Kediri, Pelakunya Sang Ayah

Ketika korban tak sadarkan diri, pelaku membopong korban ke kamar mandi, kemudian memerkosa korban.

Suprapto sempat mengecek kondisi korban dan mendapatinya masih bernapas. Pelaku lantas membenamkan kepala korban ke dalam bak air kamar mandi untuk memastikannya sudah meninggal.

Sebelum memasukkan korban dalam karung, pelaku terlebih dulu mengikat tangan dan kaki DLK.

Jasad korban dibawa naik sepeda motor, lalu dibuang ke Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Baca juga: Kasus Mayat dalam Karung di Kediri, Sebelum Dibunuh Korban Dicabuli Ayahnya

Pelaku mengaku sakit hati


Rizkika menuturkan, pembunuhan itu dipicu sakit hati karena pelaku diremehkan oleh korban dan keluarganya.

"Sakit hati karena sering dikata-katai, sehingga muncul niatan tersangka," ucapnya.

Tersangka yang dihadirkan dalam konferensi pers, menjelaskan bahwa dirinya sakit hati karena sering dikecewakan. Hal itu membuat Suprapto gelap mata.

"Saya sakit hati (dibilang) stres. Kalau saya nasihati juga enggak mendengarkan," ungkap Suprapto.

Baca juga: Motif Ayah di Kediri Bunuh dan Bungkus Putrinya dalam Karung, Sakit Hati Dikatai Stres

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com