Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Indonesia via "Jalur Tikus", WNA Pakistan Menikahi Warga Blitar

Kompas.com - 19/06/2023, 22:50 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Dua laki-laki warga negara asing (WNA) Pakistan, IM (39) dan WM (24), ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar lantaran tidak memiliki izin tinggal di wilayah Indonesia.

Berdasarkan pengakuan dari keduanya, mereka memasuki wilayah Indonesia pada September 2022 dan tinggal di Desa Kaligambir, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar Arief Yudistira mengatakan pihaknya tidak menemukan sama sekali dokumen kewarganegaraan seperti paspor dari kedua WNA tersebut.

“Dugaan kami, mereka sengaja menghilangkan paspor. Sampai sekarang kita tidak bisa menemukan,” ujar Arief dalam konferensi pers, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Akhir Pelarian WNA Pakistan, Kabur dari Tahanan, Bertahan di Hutan, hingga Tertangkap Saat Cari Makan

 

Pihaknya, kata Arief, kemudian meminta informasi ke Kedutaan Besar Pakistan terkait status kewarganegaraan serta identitas dari kedua orang tersebut.

“Dan, baru minggu kemarin kita dapat konfirmasi bahwa benar mereka adalah warga negara Pakistan,” tuturnya.

Berniat menyeberang ke Australia

Meski belum genap setahun berada di Indonesia tepatnya di Kabupaten Blitar, ujarnya, salah satu dari keduanya, IM, telah memiliki istri warga Desa Kaligambir dan juga seorang anak.

Menurut Arief, IM dan istrinya yang berasal dari Blitar itu sudah bertemu sebelumnya di Malaysia ketika sama-sama menjadi pekerja migran.

Hingga pada akhir 2022, IM dan WM masuk ke Indonesia melalui Dumai, Riau, dengan jalur darat.

“Dua WNA Pakistan ini masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur ilegal guna menghindari pemeriksaan keimigrasian. Melalui jalur tikus yang memang masih cukup banyak,” ujarnya.

Selanjutnya mereka tinggal di Kabupaten Blitar di rumah istri IM di Desa Kaligambir, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.

“Mereka mengaku bahwa sebenarnya hendak menyeberang ke Australia dengan bantuan seorang agen yang ada di Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur). Namun tidak terjadi kesepakatan dengan agen tersebut,” tutur Arief.

Pengungkapan kasus ini, ujarnya, berawal dari laporan masyarakat tentang keberadaan dua warga negara asing di Kecamatan Panggungrejo.

Baca juga: Rusak Rantai Borgol, WNA Pakistan Terduga Pelaku TPPO Kabur Lagi dari Tahanan Imigrasi Nunukan

 

Pada Februari 2023, laporan tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh Kantor Imigrasi Blitar yang berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

Arief menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan upaya hukum hingga ke pengadilan terhadap kedua WNA Pakistan tersebut dengan jeratan Pasal 119, Ayat 1, Undang-undang RI No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Saat ini, keduanya ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com