SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Surabaya, Jawa Timur Choirul Anam (37) dan Yunita Puji Lestari (37) harus berjuang membesarkan enam anaknya.
Namun lantaran hanya memiliki pendapatan yang pas-pasan, empat anaknya terpaksa putus sekolah.
Baca juga: Kisah Petani Talio Hulu Kalteng Diminta Tanam Padi di Lahan Gambut, BRGM: Cegah Karhutla
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah petak berukuran 2x4 meter persegi di Jalan Bulak Timur II Nomor 14 B, Surabaya, Jawa Timur.
Keduanya dikaruniai enam anak, yakni FRP (18) yang putus sekolah di jenjang SMP, kemudian RDF (16) putus sekolah di jenjang SD, RK (12) putus sekolah di jenjang SD.
Kemudian, MZ (10) hanya bersekolah di jenjang TK, NCN (6) berencana mendaftar SD tahun ini dan RAA yang masih berusia satu tahun.
Selain enam anak itu, Yunita Puji Lestari masih mengandung anak ketujuh yang saat ini berusia delapan bulan di dalam kandungan.
Baca juga: Uji DNA Potongan Tubuh di Sidoarjo dan Surabaya Butuh Waktu 1 Bulan
Alasan keempat anaknya putus sekolah tentu saja karena faktor ekonomi. Choirul dan Yunita sudah tidak sanggup membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Yunita bercerita bahwa anak pertamanya FRP putus sekolah karena tidak punya ongkos untuk pulang pergi ke sekolah.
Jarak antara rumah dengan SMP 18 Surabaya yang terletak di Kenjeran sekitar 8 kilometer.
Lantaran tak punya sepeda motor dan sepeda kayuh, FRP terpaksa berjalan kaki menuju sekolah. HIngga akhirnya FRP hanya sekolah sampai di bangku kelas 2.
Sebelumnya, FRP masih bisa sekolah karena kegiatan sekolah bisa dilakukan dari rumah via zoom.
Namun, setelah sekolah tatap muka kembali diberlakukan, ia tak memiliki biaya untuk memberikan ongkos transportasi kepada anaknya.
"Jaraknya (sekolah) jauh kalau dari sini (rumah Yunita), nggak ada ongkos juga buat naik angkot, akhirnya memilih berhenti sekolah," kata Yunita di Surabaya, Jumat (16/6/2023).
Sementara adik-adiknya terpengaruh dengan lingkungan. Banyak anak-anak seusianya juga tidak bersekolah saat itu.
RDF putus sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar.