Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Choirul di Surabaya, Punya 6 Anak, 4 di Antaranya Putus Sekolah

Kompas.com - 16/06/2023, 15:51 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Surabaya, Jawa Timur Choirul Anam (37) dan Yunita Puji Lestari (37) harus berjuang membesarkan enam anaknya. 

Namun lantaran hanya memiliki pendapatan yang pas-pasan, empat anaknya terpaksa putus sekolah.

Baca juga: Kisah Petani Talio Hulu Kalteng Diminta Tanam Padi di Lahan Gambut, BRGM: Cegah Karhutla

4 anak putus sekolah

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah petak berukuran 2x4 meter persegi di Jalan Bulak Timur II Nomor 14 B, Surabaya, Jawa Timur.

Keduanya dikaruniai enam anak, yakni FRP (18) yang putus sekolah di jenjang SMP, kemudian RDF (16) putus sekolah di jenjang SD, RK (12) putus sekolah di jenjang SD.

Kemudian, MZ (10) hanya bersekolah di jenjang TK, NCN (6) berencana mendaftar SD tahun ini dan RAA yang masih berusia satu tahun.

Selain enam anak itu, Yunita Puji Lestari masih mengandung anak ketujuh yang saat ini berusia delapan bulan di dalam kandungan.

Baca juga: Uji DNA Potongan Tubuh di Sidoarjo dan Surabaya Butuh Waktu 1 Bulan

Jalan kaki saat sekolah

Alasan keempat anaknya putus sekolah tentu saja karena faktor ekonomi. Choirul dan Yunita sudah tidak sanggup membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya.

Yunita bercerita bahwa anak pertamanya FRP putus sekolah karena tidak punya ongkos untuk pulang pergi ke sekolah.

Jarak antara rumah dengan SMP 18 Surabaya yang terletak di Kenjeran sekitar 8 kilometer.

Lantaran tak punya sepeda motor dan sepeda kayuh, FRP terpaksa berjalan kaki menuju sekolah. HIngga akhirnya FRP hanya sekolah sampai di bangku kelas 2.

Sebelumnya, FRP masih bisa sekolah karena kegiatan sekolah bisa dilakukan dari rumah via zoom.

Namun, setelah sekolah tatap muka kembali diberlakukan, ia tak memiliki biaya untuk memberikan ongkos transportasi kepada anaknya.

"Jaraknya (sekolah) jauh kalau dari sini (rumah Yunita), nggak ada ongkos juga buat naik angkot, akhirnya memilih berhenti sekolah," kata Yunita di Surabaya, Jumat (16/6/2023).

Sementara adik-adiknya terpengaruh dengan lingkungan. Banyak anak-anak seusianya juga tidak bersekolah saat itu.

RDF putus sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com