Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pengasuh Pesantren Tebuireng, Prabowo: Kita Tidak Bicara Politik

Kompas.com, 21 Mei 2023, 20:08 WIB
Moh. Syafií,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (21/5/2023)

Selain menziarahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan Gus Dur, bakal calon presiden dari Partai Gerinda ini juga bertemu dan berdiskusi dengan Pengasuh Pesantren Tebuireng, Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Prabowo dan Gus Kikin menggelar pertemuan terbatas di Ndalem Kasepuhan. Pertemuan berlangsung tertutup selama hampir 1 jam.

Selepas pertemuan, Prabowo keluar dari Ndalem Kasepuhan dan beranjak meninggalkan Pesantren Tebuireng.

Ditanya tentang kunjungannya dan apa yang dibicarakan bersama pengasuh Pesantren Tebuireng di Ndalem Kasepuhan, Prabowo mengungkapkan, tujuannya adalah untuk silaturahmi.

Baca juga: Prabowo Bertemu SBY, Muhaimin: Kami Welcome jika Demokrat Gabung KKIR

“Saya ke sini dalam rangka silaturahmi dan nyekar ke (makam) Gus Dur. Saya kan, sudah lama sebagai keluarga besar di sini (Ponpes Tebuireng),” kata Prabowo, di Pesantren Tebuireng, Jombang, Minggu.

Dia mengungkapkan, pembicaraan dengan Pengasuh Pesantren Tebuireng, tidak terkait dengan urusan politik terutama soal pencalonan dirinya sebagai Capres pada Pemilu 2024.

Di Ndalem Kasepuhan, ujar dia, pembicaraan antara dirinya dan Gus Kikin lebih banyak membahas tentang bagaimana menjaga hubungan kekeluargaan.

“Tadi di dalam kita tidak bicara politik. Bicara kekeluargaan saja, tidak bicara politik, tidak minta apa-apa. Saya kesini sebagai keluarga, saya hubungannya sudah lama dengan keluarga ini, dari kakek kakek kita,” ujar Prabowo.

Pengasuh Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfudz mengatakan, pertemuan dengan Prabowo di Ndalam Kasepuhan, tidak membahas tentang masalah politik, khususnya terkait potensi Prabowo sebagai Capres pada Pemilu 2024.

“Kita tidak bicara mengenai politik. Kita bicara mengenai mempererat hubungan-hubungan yang sudah terjalin cukup lama, mulai dari orang tua sampai ke kita sekarang ini,” kata Gus Kikin, sapaan akrabnya.

Dia mengungkapkan, di Ndalem Kasepuhan, selain berbincang ringan soal hubungan kekeluargaan, Prabowo juga sempat diberi waktu untuk singgah di kamar pribadi pendiri NU sekaligus pendiri Pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

Baca juga: Prabowo Ziarahi Makam Pendiri NU dan Gus Dur, Santri Tebuireng Berebut Cium Tangan

Prabowo, jelas Gus Kikin, masuk ke kamar Kiai Hasyim selama sekitar 10 menit.

Prabowo yang tiba di pada pukul 14.23 WIB, disambut dan dikalungi sorban oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Kikin, di depan ndalem kasepuhan.

Dengan diantarkan oleh Gus Kikin, beberapa pengurus dan keluarga pengasuh pesantren, Prabowo menuju kompleks makam di sebelah barat Pesantren Tebuireng.

Di kompleks makam Pesantren Tebuireng, Prabowo dengan khidmat memanjatkan doa, serta mengikuti lantunan tahlil hingga selesai.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Gibran Siap Penuhi Panggilan dari DPP PDI-P: Saya Manut

Usai pembacaan doa dan tahlil, Prabowo menaburkan bunga di pusara makam Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, serta KH. Abdurrahman Wahid.

Selain itu, Prabowo juga menaburkan bunga di makam lainnya, antara lain makam ayah Gus Dur, KH. Wahid Hasyim, serta makam KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Setelah menyelesaikan proses ziarah, Prabowo meninggalkan kompleks makam menuju ke Ndalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau