Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ziarahi Makam Pendiri NU dan Gus Dur, Santri Tebuireng Berebut Cium Tangan

Kompas.com, 21 Mei 2023, 19:20 WIB
Moh. Syafií,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menziarahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (21/5/2023). 

Prabowo yang tiba di pada pukul 14.23 WIB, disambut dan dikalungi sorban oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, di depan ndalem kasepuhan.

Diantarkan oleh Gus Kikin, beberapa pengurus dan keluarga pengasuh pesantren, Prabowo menuju kompleks makam di sebelah barat Pesantren Tebuireng.

Di kompleks makam Pesantren Tebuireng, Prabowo dengan khidmat memanjatkan doa, serta mengikuti lantunan tahlil hingga selesai.

Baca juga: Jumat Malam Wedangan dengan Prabowo, Sabtu Pagi Gibran Ditelepon Sekjen DPP PDI-P, Ada Apa?

Usai pembacaan doa dan tahlil, Prabowo menaburkan bunga di pusara makam Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, serta KH Abdurrahman Wahid.

Selain itu, Prabowo juga menaburkan bunga di makam lainnya, antara lain makam ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim, serta makam KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Setelah menyelesaikan proses ziarah, Prabowo meninggalkan kompleks makam. Namun, perjalanannya untuk meninggalkan makam terhalang puluhan hingga ratusan santri yang telah menanti di depan pintu keluar kompleks makam.

"Pak Prabowo, kami ingin jadi tentara,” teriak salah satu santri, sembari berusaha mendekati Prabowo untuk bersalaman dan cium tangan.

Tindakan salah satu tersebut diikuti santri lainnya. Prabowo kemudian melayani permintaan santri yang ingin bersalaman dan mencium tangannya.

Pantauan Kompas.com, santri yang ingin bersalaman dengan Prabowo tidak hanya berada di depan pintu gerbang kompleks makam. Mereka juga telah berjejer di jalan ke arah Masjid dan ndalem kasepuhan.

Di sepanjang perjalanan menuju ke Ndalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng, Prabowo tampak berusaha melayani setiap santri yang ingin bersalaman dan mencium tangannya.

Setelah ziarah dan melayani santri bersalaman, Prabowo kemudian masuk ke Ndalem Kasepuhan. Bersama pengasuh Pesantren Tebuireng, Prabowo menggelar pertemuan tertutup selama hampir 1 jam.

Baca juga: Usai Bertemu SBY, Prabowo Dijadwalkan Jumpa Muhaimin Minggu Malam Ini di Jombang

Keluar dari Ndalem Kasepuhan dan beranjak meninggalkan Pesantren Tebuireng, Prabowo menyampaikan tujuannya datang ke Tebuireng.

“Saya ke sini dalam rangka silaturahmi dan nyekar ke (makam) Gus Dur. Saya kan, sudah lama sebagai keluarga besar di sini (Ponpes Tebuireng),” kata Prabowo.

Disinggung terkait kunjungan dan pertemuannya dengan pengasuh Pesantren Tebuireng, Prabowo menyatakan jika pertemuan tersebut tidak membahas soal politik, terutama soal pencalonan presiden pada Pemilu 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau