SUMENEP, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menemui balita bernama Asyifa yang merupakan penderita atresia ani atau tanpa lubang anus di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Senin (30/1/2023).
Kedatangan Risma itu untuk memberikan bantuan sekaligus mengetahui secara pasti kondisi kesehatan Asyifa usai menjalani operasi.
Risma mengatakan, penanganan medis terhadap Asyifa dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun lalu dengan menjalani operasi dua kali, yakni pada September dan Desember 2022. Sedangkan operasi ketiga dijadwalkan pada Maret 2023 mendatang.
“Mudah-mudahan operasi ketiga tidak ada kendala, supaya Asyifa Aulia tidak ada lagi masalah kesehatannya terutama gangguan di pencernaannya,” kata Risma dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Asyifa, Balita Tanpa Anus di Sumenep, Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com
Risma menyebut, Asyifa merupakan balita yang belum genap berumur 3 tahun. Atas dasar itu, kelanjutan operasi ketiganya diharapkan berjalan lancar tanpa ada kendala. Sebab, pelaksanaan operasi ini bergantung dari pertimbangan kondisi balita yang bersangkutan.
Dalam rangka meringankan beban biaya keluarga, Risma menyerahkan bantuan kepada Asyifa melalui program Asisten Rehabilitasi Sosial (Atensi) senilai Rp 12.350.000 dan bantuan donasi melalui Kitabisa.com senilai Rp 70.612.300.
Baca juga: Mari Bantu Asyifa, Balita Tanpa Anus yang Hidup dalam Kesakitan
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, untuk mempermudah pengobatan anak penderita atresia ani atau masalah kesehatan anak yang lahir tanpa anus ini," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus yang dialami Asyifa mencuat ke publik pada Agustus 2022. Asyifa merupakan warga Desa Kangayan, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep. Lahir dengan kondisi kelainan di kepulauan membuatnya tak mendapat layanan kesehatan maksimal.
Buah hati dari pasangan Irwan dan Susi Susanti itu pun kemudian dibawa ke Sumenep Kota untuk mendapat layanan kesehatan lebih lanjut. Jarak dari Kepulauan Kangean menuju pusat pemerintahan di Sumenep harus ditempuh selama 12 jam melalui perjalanan laut.