Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh di Banyuwangi Sayat Leher Anak Majikan demi Ponsel

Kompas.com - 21/12/2022, 20:56 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - RD, warga Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, terpaksa harus diamankan Polresta Banyuwangi.

Buruh berusia 35 tahun itu, diringkus polisi karena menggasak ponsel RRS (25) yang merupakan anak majikan tempat ia bekerja.

Tak hanya mengambil ponsel pribadi korban, pelaku juga nekat menyayat leher korban hingga berdarah.

"Pelaku dan korban ini tinggal satu rumah di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar," kata Kapolsek Muncar AKP Imron, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Istri yang Sayat Alat Kelamin Suaminya Kesal karena Korban Pernah Video Call dengan Selingkuhan

Meski tinggal satu rumah, keduanya tidur di tempat berbeda. Korban tidur di dalam rumah, sementara pelaku tinggal di loteng. Orangtua korban, tinggal di bangunan rumah yang berbeda.

Kronologi kejadian bermula pada Selasa (13/12/2022) dini hari, tersangka membobol jendela rumah yang terkunci.

Pelaku masuk ke kamar korban. RD kemudian menyalakan lampu kamar dan langsung berusaha mengambil telepon genggam milik korban.

Namun apes, aksi jahat pelaku itu diketahui oleh si anak majikan.

"Korban yang kemudian mengetahui aksi itu langsung melawan dan mencoba mempertahankan ponselnya," ucapnya.

Panik karena korban melawan, pelaku kemudian menyumpal mulut korban agar tidak berteriak.

"Pelaku kemudian juga menyayat leher korban dengan pisau dapur yang saat itu berada di dalam kamar," ungkapnya.

Di rumah tersebut tinggal juga nenek korban. Namun karena tidur di kamar lain dan kondisi sudah tua, nenek korban tidak mendengar kejadian itu.

"Setelah korban tak berdaya, tersangka langsung kabur membawa ponsel korban," ujar Imron.

Korban, selanjutnya meminta pertolongan atas apa yang dialaminya itu kepada Sang Nenek yang berada di kamar.

"Sang nenek kemudian berlari ke rumah kerabat yang berdekatan," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com