KOMPAS.com - SF (21), seorang asisten rumah tangga di Jalan Dharmahusada Indah Utara, Surabaya, Jawa Timur diamankan polisi karena membuang bayinya sendiri di atas rumah majikannya.
Perempuan asal Nusa Tenggara Timur itu mengaku tega melakukan hal tersebut karena takut kepada majikannya jika tahu ia melahirkan bayi.
Menurut SF bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan sang pacar.
SF melahirkan bayi perempuannya tanpa bantuan siapa pun pada Sabtu (28/8/2022).
Baca juga: Ibu di Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah, Polisi Masih Selidiki Motifnya
Setelah melahirkan, SF yang sedanag berada di lantai 3 rumah majikanna menaruh bayi perempuannya di atap rumah.
Sehari setelahnya, ART lain di rumah tersebut tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi. Saat ditelusuri, ia menemukan bayi tergeletak di atas atap.
Saat ditemukan, kondisi bayi masih berlumuran darah kering dengan plasenta masih menempel.
ART tersebut lantas melapor kepada sang majikan yang diteruskan ke BPBD Kota Surabaya dan Polsek Mulyorejo.
Baca juga: Kronologi ART Buang Bayinya di Atap Rumah, Pura-pura Penasaran hingga Takut Dipecat Majikan
Plt BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun membenarkan penemuan bayi uang memiliki panjang tubuh 46 cm itu.
Dirinya menjelaskan, bayi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Bayi dilaporkan mengalami dehidrasi berat, hipotermia, dan sesak nafas ringan.
"Bayi perempuan yang diperkirakan berusai 2 hari itu, telah dirawat di IGD RSUD dr Soewandhi Surabaya," kata dia pada Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Takut Ketahuan Majikan, Alasan ART Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah
Kini kondisi bayi sudah membaik dan berencana akan diserahkan kepada keluarga SF di NTT.
Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan ibu kandung bayi tidak lama setelah kejadian. Ia tercatat sebagai warga Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
SF juga sudah mengaku bayi di atas atap rumah majikannya adalah anak kandungnya. Bayi hasil hubungan di luar nikah antara SF dan sang pacar yang berada di NTT.